Junjie baru saja keluar dari kamar mandi yang terletak di dalam kamar pengantin mereka hanya menggunakan pakaian dalam dan kaos besar yang menutupi hingga pahanya. Sehari tidak bertemu Zhiguang di tambah seminggu memersiapkan acara pernikahan yang melelahkan membuatnya mulai merindukan suaminya itu.
Karena seluruh acara berada di mansion kediaman keluarga Xia, maka mereka malam ini menginap di sana di kamar Zhiguang yang sudah di dekorasi menjadi kamar pengantin.
Dilihatnya hadiah yang diberikan oleh raja dan ratunya, Junjie pun mengingat apa yang dibisikkan Ratu Xiao padanya tadi.
'Jika kalian ingin memiliki anak segera, bukalah hadiah itu malam ini.'
Junjie ingat dulu, pada suatu hari, dirinya tidak sengaja mendengar pembicaraan antara Xia Zhiguang dan orang tuanya di ruang kerja tuan Xia. Saat itu Junjie ingin menuju ke pekarangan belakang mansion kediaman keluarga Xia untuk bersantai dan ketika melewati ruang kerja tuan Xia, Junjie mendengar dirinya di sebut dalam percakapan itu.
"Kamu yakin ingin memiliki hubungan lebih lanjut dengan Junjie? Apakah kamu tidak ingin adanya penerus setelahmu nanti?" Ucap tuan Xia kala itu. Memang tidak ada nada marah dalam perkataan itu, hanya kalimat tanya dan sedikit kesedihan.
"Aku yakin, Ayah. Dan untuk penerus setelahku nanti, kami bisa bicarakan itu bersama", jawaban Zhiguang pada ayahnya.
Namun bahkan sudah terlewati seminggu setelahnya, Zhiguang tidak pernah membicarakan hal itu padanya. Hingga suatu hari, setelah mereka melakukannya dan sedang memeluk satu sama lain dengan Zhiguang mengelus punggungnya lembut, ia memberanikan diri menanyakannya.
"Xia Zhiguang", panggil Junjie.
"Hmm?"
"Apakah kau ingin memiliki anak?" Tanya Junjie dan ia merasakan elusan di punggungnya berhenti sejenak.
"Ingin tidaknya diriku, itu aku serahkan padamu. Jika kau ingin, maka kita bisa mencobanya dan jika kau tidak ingin, maka aku tidak akan memaksamu. Memilikimu di sisiku saja sudah membuatku bahagia. Tidurlah." Jawab Zhiguang setelah cukup lama berpikir dan diakhiri kecupan sayang di kepala Junjie.
Sebenarnya memang ada cara untuk mereka memiliki anak, tapi dari yang Junjie tau, itu cukup ekstrim. Dia khawatir jika mereka melakukannya, mereka tidak akan bisa merasakan hasil dari apa yang mereka usahakan karena kematian dan dia tidak akan mengatakan itu pada Zhiguang.
Makhluk sepertinya sebagai pihak bawah dan manusia sebagai pihak atas, apalagi mereka adalah pria, tentu saja bukanlah suatu hal yang biasa. Akan ada hal yang harus mereka korbankan jika ingin memiliki keturunan dan yang Junjie ketahui adalah mereka harus meminum darah pasangan mereka untuk memberikan stimulasi pada tubuh masing-masing setidaknya 200ml sehari selama 1 bulan.
Junjie tidak ingat dari mana ia menerima informasi tersebut dan bagaimana pula manusia kehilangan darah sebanyak itu setiap harinya? Dirinya bahkan tidak tau dan tidak menjamin apakah cara itu efektif, jadi dia tidak ingin mengambil resiko.
Tapi sekarang, tepat digenggamannya, adalah cara lain yang tidak di sangka Junjie. Ia pun membuka bungkus hadiah itu. Didalamnya terdapat sebuah botol kecil -cukup kecil jika dibandingkan dengan bungkusnya- seukuran ibu jarinya yang berisi cairan entah apa. Mengamati dan menimbang beberapa saat sebelum meminumnya.
Semuanya normal, tidak ada yang ia rasakan dan rasanya juga tidak begitu buruk. Junjie pun membereskan sampah-sampah itu dan membuangnya. Ketika dirinya baru saja menyentuh kasur untuk beristirahat, tiba-tiba saja tubuhnya menjadi panas.
-----
Zhiguang baru saja selesai membersihkan dirinya sendiri di kamar mandi lain karena tidak ingin mengganggu jika saja Junjie sudah tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen to You ✔️
ФанфикBertemu dengan orang asing entah dari mana di dalam hutan. Bagaimana Xia Zhiguang menyikapi hal tersebut? Dan siapa sebenarnya orang yang ia temukan itu? Apa alasannya datang ke hutan itu?