Chapter 22

113 15 2
                                    

Sesampainya Xia Zhiguang di rumahnya, ia segera mencari keberadaan kekasihnya. Ia khawatir juga penasaran apakah sesuatu menjadi berbalik menimpanya jika ia terluka. Namun setelah mencari di beberapa ruangan ternyata kekasihnya itu tertidur di kamar mereka.

Ini masih jam 7, tidak biasanya dia tidur jam segini. Kuharap dia tidak kenapa-napa dan hal tadi tidak berimbas padanya.

Namun begitu ia akan keluar kamar, ia mendengar Junjie memanggilnya.

"Xia Zhiguang? Kau sudah pulang? Apa kau sudah makan malam? Mau kuhangatkan makanannya?" Pertanyaan bertubi-tubi setelah dirinya terbangun.

"Tidak perlu. Kau tidurlah lagi. Akan kulakukan sendiri."

"Hmm? Maka aku akan menemanimu". Setelahnya Junjie beranjak dari kasur dan pergi menuju dapur bersama Zhiguang.

Sepanjang Zhiguang makan malam dengan ditemani Junjie disampingnya, kekasihnya itu terus saja memeluk lengan kirinya tanpa ada tanda-tanda ingin melepasnya. Zhiguang senang tentu saja, tapi di sisi lain ia juga khawatir dengan segala hal yang tidak biasanya dilakukan kekasihnya itu.

Sesekali kekasihnya itu akan meminta untuk disuapi makanan dan Zhiguang tidak menolaknya. Ia hanya akan menawarkan Junjie untuk makan bersamanya, namun dia mengatakan bahwa dia sudah makan.

Sungguh Zhiguang takut terjadi hal yang tidak ia inginkan setiap adanya perubahan dalam sikap Junjie. Pasalnya tidak sekali dua kali ia mengalami hal itu. Maka dengan hati-hati, ia bertanya pada Junjienya.

"Sayangku, apakah terjadi sesuatu saat aku belum pulang?"

"Hmm? Tidak ada apa-apa. Kenapa?"

"Tidak. Hanya saja, kau sedikit tidak biasanya bersikap seperti ini". Sungguh Zhiguang mencoba sangat berhati-hati dalam memilih kalimatnya.

"Kau tidak suka?" Tanyanya sambil memanyunkan bibirnya dan mengendurkan pelukannya pada lengan Zhiguang.

Tapi sebelum pelukan pada lengannya terlepas, Zhiguang menahannya. "Tidak. Aku suka. Tentu saja aku suka apapun yang kau lakukan."

Junjie hanya mengangguk mendengarnya.

"Aku hanya berharap kau bisa selalu mengatakan apa yang sedang kau rasakan atau alami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku hanya berharap kau bisa selalu mengatakan apa yang sedang kau rasakan atau alami."

"Ya. Kau juga."

Zhiguang seperti merasa ada arti lain dari jawaban kekasihnya itu.

-----

Hari Xia Zhiguang untuk wisuda akan segera tiba dan dirinya berniat untuk memperkenalkan Junjie sebagai kekasih sekaligus calon masa depannya. Ia sudah yakin dengan keputusannya itu tapi ia tidak yakin apakah memperkenalkan kekasihnya pada masyarakat luas adalah hal yang baik atau tidak.

"Ku pikir tidak apa-apa jika kau ingin karena biasanya mereka hanya akan merasakan hawaku untuk mencariku bukan wajahku." Jawabnya ketika Zhiguang mengutarakan kekhawatirannya dan ia hanya ingin memercayai itu.

Fallen to You  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang