Chapter 16

151 23 0
                                    

Waktu berlalu dengan cepat, tak di sangka bahwa hubungan mereka sudah menginjak 1 tahun dan Xia Zhiguang sudah berada di semester terakhir studinya.

Disamping ia mulai mengerjakan tugas akhirnya, ia juga sudah lebih aktif dalam mengelola bisnis keluarga membuat ia menjadi lebih sibuk.

Hari ini adalah akhir pekan dan Zhiguang menyempatkan dirinya untuk berkunjung ke perpustakaan kota, mencari berbagai referensi untuk tugas akhirnya. Biasanya ia akan ditemani oleh Junjie, namun saat ini Junjie sedang diambil-alih oleh sang ibu entah untuk apa.

Semenjak kunjungan mereka ke mansion kediaman keluarga Xia, ibunya menjadi semakin dekat dengan Junjie. Zhiguang senang tentu saja karena orang tuanya menerima Junjie, tapi ia juga nelangsa jika harus berpisah dengannya seperti hari ini.

Saat dirinya sedang sibuk mengetik beberapa hal yang berguna untuk tugas akhirnya, seseorang menepuk pundaknya. Itu adalah seorang remaja, mungkin sekitar 17 atau 18 tahun.

"Ya? Ada apa?" Zhiguang bertanya.

"Gege ini manusia kan?" Remaja itu balik bertanya. Dan pertanyaannya membuat Zhiguang bingung.

Tentu saja aku manusia, memangnya apa lagi aku?

Melihat lawan bicaranya bingung dan tak menjawab, remaja itu melanjutkan pertanyaannya.

"Aku yakin gege ini manusia. Lalu apakah gege mengenal Junjie gege?"

Zhiguang terkejut dengan pertanyaan itu. "Kau mengenalnya? Siapa kau?" Jika remaja itu mengenalnya dan di lihat dari pertanyaan awal, maka tebakan Zhiguang adalah bahwa remaja ini adalah salah satu dari kubu yang mengincar Junjie. Dan itu tidak berarti baik.

"Aku tidak ada niat buruk apa pun dan aku cukup mengenal Junjie gege, dia makhluk yang baik tenang saja. Tapi di lihat ekspresi gege ini, gege tidak bisa melihatku?"

Pertanyaan apa lagi ini? Kau pikir dengan siapa dari tadi aku berbicara jika aku tidak melihatmu? "Apa maksudmu?"

"Aku bisa merasakan hawa Junjie gege padamu walau itu sangat tipis. Tapi ternyata kau tidak bisa melihatku, itu artinya kau belum cukup dekat dengan Junjie gege."

Pernyataan itu cukup mengganggu Xia Zhiguang. Belum cukup dekat katanya? Lalu dia pikir seberapa dekat dia dengan Junjienya?

Namun sebelum Zhiguang menjawabnya, teman remaja itu memanggilnya untuk segera kembali. Sayang sekali ia tidak mendengar jelas nama remaja ini saat temannya memanggil.

"Aku harus segera kembali. Ini ku berikan nomorku jika gege ingin mengetahui tentang Junjie gege. Bye bye". Dan remaja itu pun pergi setelah meletakkan secarik kertas berisikan nomor telefon.

Dilihatnya secarik kertas itu, hanya nomor tanpa nama. Apa dia bermaksud menipuku? Tapi dia bilang Junjie baik, itu artinya mereka pernah dekat dan tidak ada niat buruk dalam hubungan itu. Apa pun itu akan kutanyakan nanti setelah pulang. Zhiguang pun melanjutkan hal yang sempat ia tunda karena kedatangan tiba-tiba remaja tadi.

-----

Zhiguang akhirnya tiba di mansion kediaman keluarga Xia. Mengapa ke sini? Karena ibunya membawa Junjienya ke sini. Sepertinya mereka harus menginap lagi di sini. Sungguh ibunya ini seperti tidak ingin jauh juga dari Junjienya, membuat Zhiguang kadang menjadi curiga bahwa Junjienya akan menggantikan posisi ayahnya. Tidak, itu tidak akan terjadi, ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi!

Memikirkan ini, Xia Zhiguang jadi mengingat percakapannya dengan seorang remaja di perpustakaan kota. Maka setelah makan malam dan kembali ke kamar, Zhiguang memulai pembicaraan.

"Mengapa ibuku jadi semakin dekat denganmu akhir-akhir ini?" Mulainya.

"Bukankah itu bagus?"

"Bagus, tapi aku jadi sering kesepian". Jawabnya dengan memasang wajah sedih.

Junjie yang melihatnya tertawa kecil. "Benarkah? Aiya~ apakah kekasihku ini sedang cemburu? Maka sebagai kekasih yang baik, aku akan memberinya pelukan". Setelahnya Junjie memeluk Zhiguang.

"Tapi aku ingin lebih dari sekedar pelukan". Ungkapnya.

Junjie yang mendengarnya pun mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Zhiguang.

Sebenarnya Junjie hanya ingin menciumnya singkat, tapi saat dia akan menjauh, Zhiguang menahan tengkuknya dan mulai melumat bibirnya dan memeluk pinggangnya.

Zhiguang pun menggigit kecil bibir Junjie. Junjie yang terkejut membuka mulutnya dan secepat kilat lidahnya di ajak bergulat dengan lidah milik Zhiguang.

Ciuman itu semakin lama semakin dalam dan bergairah membuat Junjie harus mengalungkan lengannya di leher Zhiguang. Merasa Junjie sudah sepenuhnya menyerahkan diri, Zhiguang menggendong Junjie dan membawa tubuh mereka ke kasur tanpa melepas ciuman itu. Sampai akhirnya Junjie memukul pelan dada Zhiguang untuk membiarkannya bernafas.

"Junjie". Panggil Zhiguang.

"Hmm?" Jawabnya yang masih sibuk mengatur pernafasan.

"Apakah kau pernah dekat dengan seseorang?"

Setelah cukup mengatur nafas, Junjie pun balik bertanya. "Dekat seperti apa yang kau maksud?"

"Dekat, yang lebih dekat dariku, mungkin". Zhiguang sendiri juga tak yakin apa hubungan Junjie dengan remaja itu. Tidak mungkinkan seperti apa yang ia pikirkan?

"Hmm... tidak ada. Kau yang pertama bagiku."

Hanya ada keyakinan dimatanya. Maka jawaban itu sudah cukup bagi Zhiguang, ia percaya dengan Junjienya. Setelahnya mereka tidur sambil memeluk satu sama lain.



Fallen to You  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang