Begitu mereka memasuki kamar, Zhiguang segera membaringkan Junjie ke atas kasur. Membuka kancing pakaian mereka satu per satu dan melemparnya sembarang tanpa melepas ciuman.
Ciuman itu semakin dalam dan bergairah. Mereka saling melumat, menyesap dan bermain lidah satu sama lain, menyebabkan suasana menjadi semakin panas dan intens.
Setelah puas mencium bibir Junjie, dengan telaten Zhiguang mengecup seluruh permukaan wajah kekasihnya itu mulai dari dahi, mata, pelipis, pipi, hidung dan kembali pada bibir dan mulutnya. Menyalurkan perasaan sayang dan cinta yang ia miliki pada Junjienya.
Zhiguang memberi jeda sejenak, membiarkan Junjie menerima pasokan oksigen yang dia butuhkan. Memandang setiap ekspresi yang ditampilkan Junjie dan menyimpannya lekat-lekat di dalam otaknya.
"Junjie..." panggil Zhiguang, suaranya begitu lembut sangat kontras dengan suasana kamar yang begitu panas akibat kegiatan mereka. Junjie pun membuka matanya dan menatapnya.
"...Aku mencintaimu." Lanjutnya.
Junjie terperangah mendengarnya. Mereka sebenarnya adalah tipe pasangan yang lebih sering menggunakan bahasa tubuh mereka untuk mengungkapkan perasaan dibandingkan dengan kata-kata. Maka setelahnya, Junjie pun menarik leher Zhiguang untuk menjadi lebih dekat, mencium dahi Zhiguang dan menjawab.
"Aku juga mencintaimu." Dan keduanya kembali berciuman. Ciuman lembut yang kembali menjadi bergairah dan bersemangat.
Ciuman Zhiguang akhirnya turun menuju leher jenjang kekasihnya dan pundaknya. Memberikan beberapa lukisan tanda kepemilikan pada kanvas putih tubuh sang kekasih yang tidak akan pudar, setidaknya selama beberapa hari.
Tangannya juga tidak tinggal diam, meraba setiap inci tubuh Junjie, memberi sengatan gairah di setiap sentuhannya dan mencubit gemas puting dadanya. Mendengarkan desahan tak tertahankan dari kekasihnya yang membuat dirinya semakin bersemangat.
Gerakan tangannya akhirnya sampai pada selangkangan, membelai penis kekasihnya melalui celananya membuat Junjie tidak bisa menahan desahannya. Ia pun membuka celana Junjie beserta dalamannya dan mulai membelai penisnya up and down dengan tempo pelan hingga cepat. Gerakan itu membuat Junjie tidak bisa mengeluarkan suara lain selain mendesahkan nama Zhiguang.
Zhiguang yang mendengar desahan kekasihnya dengan menyebut namanya itu bagaikan aphrodisiac yang membuat penisnya sendiri semakin merasa sesak karena masih terbungkus oleh celananya. Maka dengan segera ia membuka celananya dan mengeluarkan penisnya itu.
Tak lama, Junjie akhirnya mengeluarkan pelepasan pertamanya malam itu. Namun belum selesai Junjie pulih pasca pelepasannya, Zhiguang menarik tangannya dan menuntunnya pada penisnya.
"Sayang~ sentuh dia juga" bisiknya tepat di telinga Junjie. Dan dengan setengah kesadarannya, Junjie mulai membelai penis Zhiguang dengan kedua tangannya, mengurutnya.
Merasakan Junjie sudah memulai pekerjaannya, Zhiguang juga tidak tinggal diam. Satu per satu jarinya mulai memasuki lubang Junjie, melonggarkannya.
Lubang itu begitu sempit dan kering walau sudah di beri sisa hasil pelepasan kekasihnya sebelumnya. Maka Zhiguang menginterupsi kegiatan mereka sebentar. "Tunggu" lalu mengambil pelumas dan beberapa kondom dari laci meja nakas mereka. Begitu selesai, ia kembali meminta Junjie melanjutkan kegiatannya tadi.
Zhiguang pun membuka pelumas, melumuri tangannya dengan itu dan kembali memasuki lubang Junjie. Merasakan sesuatu yang masuk ke dalam lubangnya dan dingin, Junjie tanpa sadar menghentikan gerakan tangannya pada penis Zhiguang dan sedikit menggenggamnya dengan erat membuat Zhiguang menggeram rendah.
"Relax sayang, jangan menggenggamnya begitu erat dan lubangmu sempit sekali" ucap Zhiguang.
"Itu mmh~ karena sudah lama ah tidak dimasuki" jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen to You ✔️
ФанфикBertemu dengan orang asing entah dari mana di dalam hutan. Bagaimana Xia Zhiguang menyikapi hal tersebut? Dan siapa sebenarnya orang yang ia temukan itu? Apa alasannya datang ke hutan itu?