Chapter 21

127 17 0
                                    

Hari pertemuan antara Xia Zhiguang dan remaja itu pun akhirnya datang. Sebenarnya ia tidak ingin terburu-buru untuk bertemu dengannya, jadi ia menyetir mobilnya cukup santai di jalanan kota Shanghai yang ramai akibat jam pulang kerja.

Setelah ia memarkirkan mobilnya dan memasuki restoran yang sudah sekretarisnya reservasi, Zhiguang langsung menuju ruang VIP dengan arahan seorang pelayan. Begitu ia masuk, ia melihat seseorang sudah duduk dan sedang makan di salah satu dari 2 kursi di sana. Zhiguang bisa melihat aura berwarna merah darah di sekitar orang itu. Tidak salah lagi, dia bukan manusia, pikir Xia Zhiguang.

Remaja itu pun akhirnya menyadari kedatangan Zhiguang dan menoleh. Wajahnya tidak terlalu berbeda dengan versi manusianya, hanya sedikit lebih dewasa.

"Gege... duduklah. Aku tidak menyangka gege begitu kaya untuk mereservasi sebuah ruangan VIP untuk seorang anak sepertiku. Dan aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, maka aku memesan makan duluan. Tidak apa kan?" Ucapnya setelah melihat Zhiguang memasuki ruangan.

"Tak apa". Sebenarnya Zhiguang ingin protes, enak sekali orang asing ini dengan begitu mudah memesan makanan bahkan tanpa menunggu orang yang membayarnya datang. Tapi uangnya juga tidak akan kembali jika ia mengatakan itu. Maka percuma saja ia protes.

Melihat Zhiguang hanya duduk tanpa memesan makanan atau minuman, remaja itu pun bertanya.

"Gege tidak akan makan dulu? Makanan ini sungguh enak daripada makanan di asramaku". Adunya

"Tidak, aku tidak ingin membuang waktuku. Kau teruskan saja makananmu dan aku akan mulai sekarang. Jadi kau ini adalah iblis?" Tebak Zhiguang. Ia melihat reaksi remaja itu, tangannya berhenti bergerak saat akan mengambil makanannya seperti dia sedang terkejut saat ini.

Remaja itu pun meletakkan garpu dan pisau di tangannya, mengalihkan pandangannya dari makanannya ke Zhiguang. Mata itu berubah menjadi merah seperti mata kiri Junjienya.

"Jadi gege sudah bisa melihatnya? Kalian sudah semakin dekat saja. Padahal ku pikir kita baru bertemu beberapa minggu lalu?" Jawabnya. Suaranya juga berubah dari yang sebelumnya suaranya selayaknya anak remaja saat menawarkan Zhiguang makanan dan sekarang, suara itu menjadi lebih berat seperti pria dewasa berumur sekitar 25 tahun ke atas.

"Ku pikir lebih lama dari itu". Ucap Zhiguang.

"Benarkah? Lalu biarkan aku menguji seberapa jauh hubungan kalian."

Sebelum Zhiguang bertanya apa maksudnya, tubuhnya kaku dan tidak bisa bergerak walau seberapa kuat pun ia mencobanya. Lalu tiba-tiba saja remaja itu berdiri dan mendorong telapak tangan kanannya ke depan wajah Zhiguang. Tangan itu hanya berhenti beberapa senti saja di depan wajahnya, tapi Zhiguang merasakan hembusan angin yang cukup panas menerpa wajahnya. Dan setelahnya remaja itu kembali duduk dan memakan makanannya seperti tidak terjadi apa-apa.

Di sela keterkejutan Zhiguang, ia mendengar remaja itu berkata, "Mungkin sebentar lagi Junjie gege akan menelefonmu."

Tak lama ponsel Zhiguang bergetar di saku celananya, tubuhnya sudah kembali normal. Dan saat melihat id penelefon, itu benar-benar kekasihnya. Ia pun melirik pada remaja di depannya -yang masih asik makan- sebelum menjawab panggilan Junjie.

"Halo, sayang". Sapa Zhiguang setelah menerima panggilan itu.

'Halo Guang, kau baik-baik saja?' Tanyanya. Zhiguang menangkap adanya nada khawatir saat Junjie mengatakannya.

"Ya, aku baik-baik saja. Ada apa?"

'Tidak. Aku merasa seperti sesuatu sedang terjadi padamu, syukurlah jika kau baik-baik saja. Ah, apa kau akan pulang cepat hari ini?'

Fallen to You  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang