Ikut

1.1K 125 17
                                    

Hari terakhir ujian CBT dan itu berarti hari Senin nanti giliran ujian praktek yang harus Mika pikirkan. Bel tanda waktu mengerjakan ujian sudah habis berbunyi, satu-persatu siswa maupun siswi mulai keluar dari ruang ujian.

Mika berjalan lesu bersama Cheryl dan Michelle disamping kanan dan kirinya, mereka berencana pergi ke kantin untuk makan dulu. Kenapa Mika juga ikut? Karena Ala bilang kalau dia ada rapat dan kemungkinan selesai satu jam lebih lambat dari jam pulang Mika.

Dan Mika sendiri tidak mau pulang jika bukan Ala yang menjemput, jadi ia memilih untuk nongkrong di kantin dulu. Ala juga sudah memberinya uang saku yang sepertinya cukup untuk membeli seluruh isi kantin kelas 12.

"Mas Bis, pecel ayam dong sama es jeruk satu," ujar Mika pada Mas Bisma yang langsung ditanggapi jempol oleh bujangan kecintaan Cheryl itu.

Mika menoleh ke arah dua temannya, "kalian kaga beli makan?" tanyanya.

"Bentar, Bet. Bingung gue mau pesen apaan," jawab Michelle, matanya masih tertuju pada menu-menu yang berjejer pada etalase kaca dihadapannya.

Sekolah Mika memang bukan sekolah elit, ini sekolah umum biasa yang kebetulan jadi favorit. Dia daftar kesini karena iseng, toh temannya dari SMP- alias Michelle juga mendaftar disini. Mika bagian ikut-ikut biar punya temen.

"Gue mie rebus sama es teh jumbo. Pesenin ya, Bet. Gue nyari tempat duduk," ujar Cheryl lalu segera melangkah pergi membuat Mika dan Michelle saling menatap satu sama lain.

"Ngapa tuh dia? Gue liat-liat dari pagi lesu banget, tumbenan enggak genit ke Mas Bisma," ujar Mika seraya memperhatikan punggung Cheryl.

"Denger-denger sih, Raya jadian sama adik kelas. Temen sekelasnya Abigail tuh yang jago tari. Kayaknya dia galau, secara kan mereka deket banget, mana Raya juga sering baperin dia kan," balas Michelle lalu mengedikkan bahu. Sakit sih jadi Cheryl tuh.

"Siapa? Eh! Maksud lo Yumna?" Michelle mengangguk mengiyakan.

"Bukannya doi suka batang ya? Kok bisa jadian sama Raya? Info lo bener enggak nih? Lagian si Raya belum ada ngomong apa-apa tuh."

"Udah bener tau, lo sih udah lama enggak aktif sosmed. Semalem Raya upload story di cf nya, fotbar sama si Yumna tuh. Mana wajahnya sumringah banget."

"Lo nyadar enggak dari pagi Raya senyum-senyum mulu kayak kemasukan demit?" lanjutnya bertanya.

"Iya juga sih, fiks! Kita kudu memastikan, gue mau minta peje sekaligus penjelasan. Kasian si Cheryl anjir!"

Gosip keduanya berhenti saat Mas Bisma menginterupsi, dan memberikan pesanan milik Mika.

"Duh, kayaknya seru banget gosipnya," celetuk Mas Bisma lalu tertawa.

"Iya lah, Mas. Kapan sih gosip tuh enggak seru? Oiya, pesen mie rebus dua, es teh jumbo satu, sama jus jambu satu," balas Michelle, setelah dapat jempol ia beralih menatap Mika.

"Tapi emang si Raya dari kelas sepuluh demen baperin anak orang sana-sini, lo inget enggak kakel kita dulu noh? Dikasih harapan seluas hutan Kalimantan, eh Raya malah jadian sama temennya," ujar Michelle.

"Dasar buaya darat emang dia tuh," cibir Mika, "eh gue nyusul Cheryl ya, udah laper nih!" lanjutnya kemudian berlalu begitu saja meninggalkan Michelle yang berdecak.

"Mas Bisma, nanti anter ya! Meja pojok, makasih!"

Enak aja, Michelle enggak mau ya disuruh sendirian.

「 Mendadak Nikah 」

"Nunggu lama, Sayang?" tanya Ala sesaat setelah masuk ke dalam mobil, ia menatap Mika yang tengah memasang sabuk pengaman.

Mendadak Nikah ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang