Car

782 96 6
                                    

Ala raih tengkuk sang istri, membawanya dalam ciuman penuh gairah. Tangan satunya mulai meraba-raba payudara Mika yang sedikit membengkak akhir-akhir ini. Saat dengar istrinya melenguh, maka Ala mulai berani meremas-remas payudara itu dari luar pakaian.

Ciuman mereka berakhir saat Mika memukuli dada Ala tanda kehabisan oksigen, benang saliva menjuntai panjang saat ciuman itu terlepas. Ala terkekeh pelan saat dapati bibir istrinya bengkak dan memerah akibat ciuman ganasnya.

“Kita lakuin satu ronde terus pulang, ya?” anggukan cepat Mika berikan, ia lalu dekatkan bibirnya pada telinga yang lebih tua.

“Jilatin dulu tapi..” bisiknya lalu menjilat sensual cuping telinga Ala, buat wanita itu menggeram rendah.

Anggukan Ala berikan, ia tarik lepas celana dalam sang istri dan selalu saja ia ciumi terlebih dahulu benda itu dengan wajah cabul buat Mika semakin basah dibawah sana.

Setelah puas cium aroma memabukkan bekas vagina sang istri, Ala simpan celana dalam itu di dalam sakunya. Kemudian meminta sang istri untuk mengangkang diatas kap mobil.

Ala memegang kedua paha Mika, ia merunduk hingga wajahnya kini berhadapan langsung dengan vagina basah sang istri. Ala julurkan lidahnya menjilat labia berwarna merah muda itu bak tengah menjilati es krim.

“Ahh!” tubuh Mika lemas, ia jatuh berbaring diatas kap mobil dengan kaki yang mengangkang lebar. Mulutnya terbuka tidak sanggup berkata-kata saat rasakan geli sekaligus nikmat dibawah sana.

Ala menyeringai ditengah kegiatannya, lidahnya kini bergerak naik memutari klitoris milik sang istri yang mana berhasil buat paha Mika bergetar karenanya.

“Hhh.. Ala ahh!”

Belum selesai Mika berucap, tubuhnya kembali dibuat bergetar karena Ala tiba-tiba menyedot kuat lubang vaginanya yang sudah banjir oleh lendir.

Ala gerakkan lidahnya naik turun menggoda lubang vagina sang istri, satu tangannya kini merambat naik mengusak acak klitoris Mika buat gadis itu gelinjangan tak karuan karena stimulasi yang diberikan Ala.

“Ahhh hhh enak, ahh shh a-aku mauh ohh!”

Seakan tidak puas mengerjai istrinya, Ala paksa lidahnya masuk ke dalam lubang vagina sang istri. Paha Mika kini merapat, menjepit kepala Ala, ia berusaha dorong kepala sang istri agar semakin dalam menjilati vaginanya yang berkedut hendak mencapai puncaknya.

Tubuh Mika bergetar hebat, dibawah sana Ala makin lihai memanjakan vaginanya. Tangan Mika bergerak, menjambak serta meremas rambut Ala sebagai pelampiasan atas kenikmatan yang ia dapat.

“Ahhh Ala a-akuhh..”

“Keluar, sayang. Pipis yang banyak..” titah Ala, ia semakin kasar mengusak klitoris Mika serta menjilati sekitar lubang dan labia istrinya buat Mika tidak sanggup lagi menahan puncaknya.

“AHHH! SHH AKU PIPIS HHH!”

Cairan Mika menyembur deras, namun bukannya menyingkir, Ala malah membuka mulutnya. Membiarkan cairan cinta sang istri memenuhi mulutnya sebelum akhirnya menelannya.

“Manis,” pujinya, Ala lalu jilati kembali vagina sang istri yang basah padahal Mika masih sangat sensitif pasca pelepasan hebatnya.

“Stop..” pintanya memohon namun dihiraukan oleh Ala, wanita itu sibuk jilati vagina basah sang istri.

“Ouhh..”

Cairan bening itu keluar lagi, dan dengan senang hati Ala meminumnya. Setelah puas, ia tarik tubuh lemas sang istri agar terduduk. Matanya menatap Mika yang sudah berantakan karena ulahnya.

“Masih mau lanjut apa pulang?”

Mika sembunyikan wajahnya pada ceruk leher Ala, ia peluk erat leher sang istri lalu berbisik.

“Masih mau..”

Ala tertawa pelan, ia kemudian menggendong tubuh lemas Mika dengan gaya koala, satu tangannya mengusap lembut perut buncit Mika.

Ia bawa sang istri masuk ke dalam mobil, tepatnya di kursi penumpang. Karena ruang geraknya lebih luas dan leluasa.

“Tempatnya sempit, kamu yang gerak ya?” ujar Ala yang mana diangguki oleh Mika.

Yang lebih muda kini sedikit mundur dari posisi duduknya, tangan nakalnya masuk ke dalam celana Ala yang sudah menggembung. Mengusap-usap penis besar itu dengan gerakan sensual buat Ala menggeram.

“Sayang..”

Mika terkekeh, ia keluarkan penis tegang Ala dari dalam celana. Ingin sekali Mika memainkannya dengan mulut, namun sayangnya, waktu mereka tidak banyak.

Mengingat ini adalah tempat umum, siapapun bisa saja memergoki kelakuan mereka kapanpun.

Tangan Mika memegang pundak Ala sebagai tumpuan, sedang satu tangannya yang lain arahkan batang tegak milik Ala untuk masuk ke dalam lubangnya.

Saat Mika hendak turunkan tubuhnya secara perlahan, Ala malah menghentak pinggulnya hingga batang itu masuk begitu dalam buat Mika menjerit.

“Ahh!”

Keduanya diam sejenak, Mika sedang berusaha mengumpulkan tenaganya kembali. Ingat, ia sudah dibuat keluar oleh Ala tadi, dan tubuhnya sudah sedikit lemas.

“Gerak, sayang..” titah Ala, ia meringis pelan rasakan penisnya seperti dijepit didalam sana.

Mika mengangguk, kedua tangannya bertumpu pada bahu kokoh Ala, lalu perlahan ia gerakkan pinggulnya naik turun memompa batang tegak milik sang istri.

“Ouhh.. dalam banget..”

“Suka?”

“Umhh! Ahh!”

Ala menyandarkan punggungnya, memperhatikan Mika yang bergerak diatasnya. Gerakannya begitu pelan, namun dalam. Ia biarkan saja sang istri melakukannya sesuka hati, yang terpenting adalah Mika merasa nyaman.

Satu tangan Ala merengkuh pinggang ramping Mika, sedang tangan lainnya kini mengusap-usap lembut perut buncit yang istri yang ikut bergerak pelan.

“A-ahhh! Shh ouhh!”

“Jangan dipaksa, sayang shh..” Ala tahan pinggang Mika kala sang istri mempercepat gerakannya, namun Mika menggeleng ribut dengan mulut yang terus meracau karena nikmat.

“Aku ahh mau keluar ouhhh!”

Mika makin cepat memompa tubuhnya, ia minta Ala untuk menghentak nya juga dari bawah sana buat tubuh Mika bergetar tidak karuan.

“Ahh mau keluar ouhh shh!”

Cairan Mika menyembur deras basahi celana jogger yang dipakai oleh Ala. Tubuhnya bergetar dan lemas, ia sandarkan kepalanya pada dada Ala seraya meringis kecil nikmati pasca pelepasannya.

“Saya belum keluar, sayang,” bisik Ala lalu dengan kurang ajarnya ia menghentak dari bawah, mengejar pelepasannya yang sudah diujung. Menghiraukan Mika yang menjerit karena tubuhnya masih sensitif.

“Ouhhh shh ahhh, Kakak―akuh ahh!”

“Hhh.. sebentar sayang.. tahan, saya sebentar lagi keluar..”

Tepat saat Ala menghentak dalam-dalam dan menembakkan spermanya jauh ke dalam vagina Mika, saat itu pula tubuh istrinya kembali bergetar. Vaginanya lagi-lagi keluarkan cairan squirt.

Ala kecup kening berkeringat Mika, dan mengusap-usap punggung sempit sang istri.

“Udah kan? Pulang ya?” Mika hanya mampu mengangguk lemah, matanya tertutup dengan nafas yang masih tersengal.


gaada dirty talk, aku lg malas.

Mendadak Nikah ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang