Venice

1.8K 129 11
                                    

⚠️ mengandung adegan jorok, frontal, jijik!

aku sengaja bikin agak brutal dikit, kalo ga nyaman bisa skip aja chap ini. enjoy!

______________________




Mika menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Ala, sementara Ala tertawa karena tingkah malu-malu istrinya setelah mencoba mengenakan pakaian dinas malam dihadapannya.

Ala sendiri juga tidak tahu bagaimana bisa ada sebuah lingerie seksi di dalam koper berisikan pakaian milik Mika, karena seingat Ala, ia tidak meminta maid untuk memasukkan itu.

Pikirannya kemudian tertuju pada Mommy dan mertuanya, sudah pasti itu ulah mereka.

Ala bahkan masih ingat, betapa bahagianya dua wanita itu ketika Ala meminta izin untuk membawa Mika berbulan madu setelah menunda cukup lama.

"Mau ganti piyama aja, Sayang?" tanya Ala lembut, ia tidak akan memaksa bila sang istri tidak merasa nyaman memakai lingerie itu saat ini. Toh, Ala lebih suka melihat Mika telanjang tanpa sehelai benang pun melekat pada tubuhnya.

Mika dengan cepat menggeleng, ia menarik kepalanya, berusaha menatap Ala dengan wajah memerah karena malu.

Keduanya memang tengah duduk diatas sofa kamar hotel, dengan Mika yang duduk diatas paha Ala, menghadap ke arah sang istri.

"E-enggak usah.." balas Mika tergagap karena kepalang malu, Mika belum pernah berpikiran untuk memakai pakaian seksi.

Ia saja tidak mengerti kenapa tiba-tiba otaknya menyuruhnya memakai pakaian ini saat menemukannya didalam koper.

Mika menarik nafas dalam-dalam sebelum menghembuskannya perlahan, berusaha menetralkan debar jantungnya yang tidak karuan. Ia kalungkan lengannya pada leher Ala, menatap mata Ala yang tengah menatap dirinya begitu intens. Hampir saja membuat Mika salah tingkah karenanya.

Setelah meyakinkan diri dan menyiapkan mental yang cukup, perlahan Mika gerakkan pinggulnya dibawah sana. Menggesekkan bongkahan pantatnya pada penis Ala dibalik celana jeans yang dikenakan wanita itu.

Mulut Mika mulai meracau nikmat saat penis yang mulai dirasa tegang itu mengenai area vaginanya yang hanya berbalut celana dalam berenda yang amat tipis.

Ala menggeram, tangannya mencengkram pinggang Mika yang terus bergerak menggoda penisnya dibawah sana. Suasana malam ini, terasa begitu berbeda bagi keduanya.

Satu tangan Ala kini bergerak naik, mencengkram rahang istrinya kemudian memangut bibir semerah ceri milik Mika yang sedari tadi berhasil menyita perhatiannya.

Bibir Ala bergerak melumat bibir lawannya, ia gigit kecil bibir bawah Mika hingga yang lebih muda membuka mulutnya. Lidah Ala segera melesak masuk, mengabsen deretan gigi putih sang istri kemudian mengajaknya berperang lidah. Gairahnya memuncak kala Mika mendesah lirih disela ciuman keduanya.

Pinggul Mika tidak berhenti bergerak dibawah sana, terus menggesek penis Ala yang kini telah tegang sempurna karena ulahnya.

Bunyi kecipak terdengar nyaring mengisi sunyi nya kamar hotel mereka, didukung oleh pencahayaan remang.

Kepala Ala dan Mika bergerak kenakan dan kekiri mencari posisi yang nyaman, Ala tekan kepala Mika untuk memperdalam ciuman panas mereka.

"Mmmh hhh.."

Ciuman Ala mulai turun, ia kecup rahang kemudian turun ke leher istrinya. Ala menjilat sensual leher jenjang nan putih milik Mika, menyesap dan sesekali menggigitnya meninggalkan kissmark serta beberapa bitemark disana.

Mendadak Nikah ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang