Helena masih diam membisu di tempat dia berdiri sekarang. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Tristan akan tiba-tiba muncul di depannya.
"Helena." Ulang Tristan
Tristan berjalan semakin dekat ke depan Helena. Tidak ada keraguan sama sekali. Kedua kaki Tristan melangkah dengan pasti menuju Helena.
Tatapan mata itu, Helena sangat mengenalnya. Itu adalah tatapan mata yang sama. Milik Tristan Hambalang yang selalu menatapnya dengan teduh dan dalam. Tatapan yang selalu berhasil menyihir Helena untuk kembali jatuh cinta.
Tristan kini sudah berada di depan Helena. Tidak ada jarak lagi antara keduanya. Tristan bahkan bisa mencium aroma parfum kesayangan Helena. Parfum yang hanya dimiliki oleh wanita itu. Begitupun Helena, dia bisa mengendus aroma parfum yang hanya dimiliki oleh Tristan.
Tanpa berkata apapun, Tristan menarik tubuh Helena kemudian memeluknya dengan sangat erat. Membenamkan wajah ke atas pucuk kepala Helena kemudian memberikan kecupan ke atas sana.
Tristan tahu benar kalau ini adalah sebuah perbuatan yang salah. Tapi dia bisa apa? Tristan sudah berusaha sekuat tenaga untuk menepis seluruh perasaannya. Melawan gejolak yang bergemuruh di dalam dadanya.
Namun dia tidak bisa. Helena Gudono sudah benar-benar bertahta di tempat yang paling tinggi dalam hati Tristan.
Helena tidak akan pernah bisa hilang dari dalam hati dan pikiran Tristan. Tidak peduli meski Tristan adalah milik wanita lain. Nyatanya? Kenyamanan dan kehangatan itu bisa Tristan dapatkan justru dari Helena.
Cinta dan kasih sayang Tristan. Helena lah pemiliknya meski wanita itu bukan pemenangnya. Helena bukanlah wanita yang di nikahi oleh Tristan. Mendapatkan status sebagai istri sah dari seorang Tristan Hambalang. Sungguh ironi kehidupan memang.
"Aku merindukanmu, Helena." Bisik Tristan yang sangat mampu meruntuhkan benteng pertahanan Helena
Kedua tangan Helena bergerak, melingkar ke atas pinggang Tristan. Wanita itu menyandarkan kepala ke atas dada bidang Tristan.
"Aku...juga merindukanmu, Tristan." Balas Helena
Tristan mengurai pelukannya. Lelaki itu menangkup wajah Helena menggunakan kedua tangannya. Wajah di depannya inilah yang sangat Tristan rindukan selama ini.
Wajah yang selalu hadir dalam mimpinya. Yang selalu menghantuinya setiap saat. Yang selalu terbayang di depan matanya.
Helena salah tingkah, wanita itu memalingkan pandangan ke arah lain. Sikap Helena yang malu-malu ini yang selalu membuat Tristan gemas. Lelaki itu terkekeh, merasa geli karena Helena yang ternyata tidak pernah berubah.
"Kamu menolakku kemarin. Ternyata kamu pun merindukanku." Goda Tristan
Helena tersipu, kedua pipinya bahkan memerah persis seperti udang rebus. Wanita itu melepaskan tangan Tristan dari wajahnya.
"Aku hanya asal bicara." Bantah Helena lalu melenggang dari hadapan Tristan
Helena mengutuk perbuatannya yang bisa dengan mudah terhanyut ke dalam perasaannya sendiri.
Apa Tristan akan tinggal diam? Tentu saja tidak. Tristan tidak akan pernah melepaskan kesempatan sekecil apapun terutama jika itu tentang Helena. Lelaki itu berlari untuk mengejar Helena. Menarik tangan Helena memaksa sang wanita untuk mengikutinya.
"Kau gila, Tristan! Lepaskan aku!" Teriak Helena tapi Tristan sama sekali tidak peduli
Lelaki itu memaksa Helena untuk masuk ke dalam mobil range rover miliknya. Helena bahkan tidak punya kesempatan untuk melarikan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN ANGEL
RomanceTristan Arkantara Putra Hambalang, seorang Perwira TNI AD berpangkat Mayor dengan karir yang cemerlang diusianya yang masih relatif muda yaitu 32 tahun. Tristan berasal dari keluarga konglomerat namun dia memilih jalannya sendiri. Suatu ketika, keja...