Setelah mengemudikan mobil selama 30 menit lamanya, akhirnya Helena tiba di restoran dimana dia dan Ranu akan bertemu siang ini.
Helena terlambat 5 menit dari waktu yang ditentukan karena kebetulan jalanan yang dia tempuh mengalami kemacetan.
Helena mengedarkan pandangan matanya untuk menemukan keberadaan Ranu.
Hingga akhirnya seorang lelaki yang duduk di ujung berdiri dan memberikan hormatnya pada Helena.
Helena membalas dengan anggukan pelan. Wanita itu melangkah mendekati Ranu.
"Selamat datang, Nona Helena. Anda sama sekali tidak berubah." Sapa Ranu
Helena membalas dengan senyum tipis. "Terimakasih."
Ranu mempersilahkan Helena untuk duduk di depannya. Keduanya menjeda percakapan hingga pelayan selesai menyajikan pesanan mereka.
Helena hanya memesan air putih, sedang Ranu orange juice. Pesanan ini hanya formalitas saja.
"Anda tidak mengenali saya, Nona?" Tanya Ranu mengawali pembicaraan
Helena menggeleng pelan. Wanita itu coba mengamati Ranu dengan seksama. Khawatir jika ternyata dia yang melewatkan hal tentang lelaki di depannya ini.
"Tidak. Apa hubungan antara kamu dan Tristan?" Tanya Helena balik
"Tuan Muda adalah orang yang saya layani sekaligus teman terbaik saya. Kami di besarkan bersama oleh Tuan dan Nyonya Besar Hambalang." Ungkap Ranu
"Dengan kata lain, kamu mengabdi pada mereka untuk balas budi?" Helena memastikan
Ranu mengangguk sebagai jawabannya. "Tuan Muda Hambalang sangat baik meski saya hanya menumpang hidup dengan mereka. Beliau memperlakukan saya sebagai teman baiknya."
Helena setuju dengan statement dari Ranu. Karena memang Tristan adalah orang yang murah hati meski penampilannya terlihat sangar dan arogan.
"Lalu apa tujuanmu menemuiku? Saya ragu jika hanya untuk menceritakan balas budimu terhadap Hambalang." Helena menegakkan dagunya. "Apalagi kamu sudah berulang kali berusaha menghubungi saya." Pungkas Helena
Ranu mengulum senyum tipisnya. Lelaki itu mengaduk orange juice tanpa meminumnya.
"Anda tidak bisa menebaknya?" Tanya Ranu
Helena berdecak. "Jika saya bisa menebak isi hati dan pikiran manusia. Maka saya tidak akan berakhir dengan meninggalkan Tristan."
"Anda bisa saja, Nona." Ranu menyahut. Tatapan mata Ranu berubah menjadi sangat serius pun mimik wajahnya
Keseriusan yang membuat Helena kian penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh bawahan setia Tristan ini.
"Saya yakin kalau anda sudah tahu tentang perceraian Tuan Muda dan Nagita. Jadi saya tidak akan menceritakan tentang itu lagi." Ranu berujar
"Kamu benar. Tristan sendiri yang mengatakannya pada saya. Kalau dia sudah bercerai dari Nagita. Tapi masalahnya saya tidak tahu dimana dia menyembunyikan surat perceraian mereka." Sahut Helena
Tanpa basa-basi apapun, Ranu langsung mengeluarkan stopmap berwarna kuning lalu menyerahkannya ke depan Helena.
Helena mengernyitkan kening. "Apa ini?"
"Ini adalah bukti yang menjelaskan kalau Tristan dan Nagita telah resmi bercerai. Tuan Muda meminta saya sendiri untuk mengurusnya secara diam-diam. Semua ini berhasil saya selesaikan hanya selang 1 minggu setelah penembakan itu terjadi." Ranu menghela nafas dengan berat. Terdapat kesedihan di dalam hatinya saat mengatakan semua ini. "Penembakan yang mengacaukan semuanya." Sambung Ranu
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN ANGEL
RomanceTristan Arkantara Putra Hambalang, seorang Perwira TNI AD berpangkat Mayor dengan karir yang cemerlang diusianya yang masih relatif muda yaitu 32 tahun. Tristan berasal dari keluarga konglomerat namun dia memilih jalannya sendiri. Suatu ketika, keja...