34. Pindah

813 77 81
                                    

"Tristan, apa yang harus kulakukan?" Tanya Helena gugup. Wanita itu menghadapkan pandangannya yang gusar ke arah Arka, meminta agar sang putra segera menghampirinya

Arka pun berlari menghampiri Helena, memeluk kedua paha sang Mami. "Mami." Cicit Arka

Tristan berusaha menggeliatkan kepalanya, untuk menemukan penyebab apakah yang membuat Helena jadi segugup ini.

"Oma?" Gumam Arka mengamati Yuanita

Mami? Mami ada disini? Batin Tristan

Benar sekali. Dua orang yang sekarang ini berada tidak jauh dari mereka semua adalah Yuanita dan Baskara. Kedua paru baya itu sengaja datang kemari untuk menemui Tristan dan Helena.

Baskara mengunci kedua mata elangnya pada Arka. Bahkan baru melihatnya sekilas pun, Baskara sudah yakin kalau Arka memang keturunannya. Semua yang ada dalam diri bocah kecil itu mengingatkannya pada Tristan, sang putra bungsu.

Tatapan yang dihunuskan oleh Baskara membuat rasa cemas kian menggunung di dalam dada Helena. Hingga Helena refleks mengencangkan rangkulannya pada Arka.

"Mami disini, sayang. Jangan takut." Bisik Helena

"Hhhueeghh..." Tristan meracau ikut resah

Yuanita berjalan menghampiri Helena, kemudian merangkulnya dari belakang. Yuanita bisa menebak apa yang tengah dipikirkan Helena sekarang.

"Jangan takut, sayang. Kami datang bukan untuk menyakitimu dan Arkana." Yuanita berbisik lembut, satu tangannya yang lain ia gunakan untuk mengusap bahu sang putra. "Papi datang untuk berkenalan dengan Arka. Jangan khawatir."

Yuanita meraih tuas kursi roda, kemudian mengajak Tristan sedikit menepi bersamanya.

"Hhrrggg..." protes Tristan sembari menyentakkan tangannya dengan acak

"Let them, sweetheart" bisik Yuanita

Baskara melangkah kian dekat dengan Helena dan Arkana. Kedua mata elangnya mengembun. Tidak pernah Baskara duga sebelumnya kalau Helena adalah mantan pacar Tristan bahkan wanita itu sudah melahirkan keturunan laki-laki untuk keluarga Hambalang.

Pantas saja selama ini Helena selalu berusaha yang terbaik dalam merawat dan menyembuhkan Tristan. Ternyata Helena memang memiliki alasan yang kuat untuk itu.

"Tuan Hambalang." Sapa Helena gugup

"Mami, ini siapa?" Tanya Arka sembari memeluk erat Helena

Tanpa aba-aba apapun, Baskara langsung duduk berlutut di hadapan Helena. Sebuah tindakan yang membuat Helena dan Arka tercengang bukan main

"Eeugghhh..." protes Tristan, lelaki itu menyentakkan kedua kakinya ingin sekali rasanya dia menghampiri Baskara

Yuanita menepuk-nepuk bahu sang putra. "Papi tidak akan menyakiti mereka. Percayalah."

"Tuan Hambalang, apa yang anda lakukan? Tolong jangan seperti ini." Sergah Helena

Helena menyentuh bahu Baskara untuk membantunya berdiri. Tapi Tuan Besar Hambalang itu sama sekali tidak bergeming

"Maafkan saya, Helena. Saya sudah berdosa dan melakukan kesalahan besar padamu. Saya sendiri yang sudah menjadikan anak saya sebagai seorang lelaki yang tidak bertanggung jawab. Setelah anak saya merenggut kesucianmu, membuatmu hamil." Baskara diam sejenak, coba menguasai dirinya sendiri. "Saya justru meminta anak saya untuk menikahi gadis lain. Lalu membiarkan kamu menderita sendirian. Saya berdosa. Ampuni saya, Helena." Ucap Baskara

Helena kehilangan kata dan kalimat. Kedua belah bibirnya seperti terkunci rapat. Helena mengeadahkan kepala ke arah Yuanita dan Tristan.

Tristan terlihat sudah hampir menangis diatas kursi rodanya. Perkataan Baskara sudah berhasil menusuk relung hati Tristan yang terdalam

BROKEN ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang