64. Pernikahan Impian

687 65 105
                                    

Tristan dan Helena terkejut, keduanya buru-buru menyudahi kegiatan panas mereka. Memutar kepala ke arah Yuanita dan Mahalini yang sekarang ini menatap mereka dengan tajam

"M-mami" cicit Tristan

"Bunda" Helena menimpali

Yuanita dan Mahalini berjalan menghampiri anak mereka. Yuanita langsung menjewer telinga Tristan. Pun Mahalini yang menjewer telinga Helena

"Anak nakal kamu ya, bisa-bisanya mencium anak orang di rumah sakit. Kamu mau kalau Jenderal Salya menembak perutmu itu?" Ancam Yuanita

Tristan meringis akibat jeweran yang dia terima dari Yuanita. "Sakit Mami, aku tidak sengaja. Ampun."

"Enak saja kamu bilang tidak sengaja. Perbuatanmu tadi jelas di sengaja" ketus Yuanita

"Helena, kamu ini keterlaluan! Untung saja Bunda dan Nyonya Hambalang yang masuk,"

"Gimana kalau tadi yang masuk Dokter Devon atau perawat terus melihat kamu berciuman?" Sungut Mahalini kesal

Helena berusaha melepaskan tangan Mahalini dari tangannya. "Maaf Bunda. Aku enggak sengaja tadi."

"Kamu ini selalu saja tidak sengaja. Ketidaksengajaan ini juga yang bikin Arka akhirnya lahir ke dunia" omel Mahalini

Yuanita dan Mahalini melemparkan pandangan mata satu sama lain. "Nyonya Gudono, sepertinya kita harus menikahkan mereka. Sebelum tragedi yang menimpa Arka kembali terulang."

"Anda benar, Nyonya Hambalang. Mari mempercepat pernikahan kedua anak nakal ini." Sahut Mahalini

Senyuman diatas wajah Tristan mengembang dengan sempurna. Hilang sudah rasa sakit yang dia rasakan akibat jeweran dari Yuanita.

Tristan memegang tangan Yuanita. "Mami, cepat nikahkan aku dan Helena. Sekarang juga tidak masalah."

"Panggilkan kami penghulu, Mami" ucap Tristan

Helena melotot kaget mendengarnya, wanita itu hampir saja mencubit pinggang Tristan. Tapi untung Helena masih ingat kalau Tristan sedang terluka.

"Tidak mau! Tunggu kamu sembuh dulu. Aku tidak mau menikah di rumah sakit." Tegas Helena

Tristan mendengus pasrah. "Baiklah. Aku akan menunggu."

"8 Tahun saja aku kuat. Apalagi hanya sampai luka diperutku sembuh." Tristan menyengir saat dia mengatakan itu

"Harus. Kan kamu cinta aku" jawab Helena

Yuanita dan Mahalini geleng-geleng kepala. Tidak habis pikir lagi dengan duo bucin ini yang merupakan anak kandung mereka sendiri.

"Benarkah kalau anak nakal ini putraku?" Heran Yuanita

Mahalini mengangguki pertanyaan Yuanita. "Saya juga tidak habis pikir pada anak kandung saya sendiri."

"Dulu saya memang centil, tapi tidak seperti dia." Gumam Mahalini

1 Bulan Kemudian.

Setelah menunggu selama 1 bulan, pada akhirnya hari ini tiba. Hari dimana Tristan akan menikahi Helena, wanita tercintanya.

Bukan hal mudah untuk sampai di titik ini. Tapi Tristan berhasil, lelaki itu akan segera mewujudkan impian terbesarnya. Yaitu menikahi Helena Gudono

Setelah dia pulang dari rumah sakit, kemudian masih harus menerima perawatan untuk luka di perutnya. Tristan masih harus bersabar karena kedua orang tua mereka yang harus menentukan tanggal baik

Sekaligus juga menyiapkan berbagai hal yang mereka perlukan untuk mewujudkan pernikahan impian Tristan.

Dan akhirnya hari ini tiba. Tristan bahagia tapi dia juga merasa gugup. Bahkan semalam penuh Tristan tidak bisa tidur karena menanti hari besarnya

BROKEN ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang