39. Ulang Tahun

590 65 51
                                    

Helena menunggangi kuda kesayangannya dengan kecepatan yang tinggi. Helena memacu Mathew, membawa sang kuda berkeliling area hutan kecil yang berada di sekitar arena berkuda.

Kali ini Helena bukan hanya menunggangi mathew di dalam arena berkuda. Tapi mengajak kuda kesayangannya itu mengelilingi hutan.

Helena sedang tidak berada dalam pikiran yang tenang. Hati dan pikirannya sedang berkecamuk secara bersamaan

Perkataan dari Salya yang hendak menjodohkannya dengan Rama. Semua itu terus berputar di dalam kepala Helena. Tidak peduli seberapa ingin dia melupakannya. Tapi tetap tidak bisa.

"Menikah dengan Rama?! Tidak akan pernah!" Teriak Helena sambil terus memacu kudanya

Helena yakin kalau Salya tidak akan menyerah kali ini. Ayah kandungnya itu pasti akan melakukan cara apapun untuk memaksanya menerima pernikahan dengan Rama.

Lelaki yang sama sekali tidak pernah di cintai oleh Helena. Rama Indra Wijaya, Helena mengingatnya dengan baik. Rama adalah rekan seangkatan Tristan semasa menempuh pendidikan dalam akademi militer. Mereka masuk dan lulus secara bersamaan. Pada tahun dan waktu yang sama.

Kedua lelaki itu juga sama-sama memiliki hubungan yang dekat dan baik. Bisa dibilang kalau mereka adalah sahabat karir dan hidup. Rama juga seorang perwira baret merah, sama seperti Tristan.

Orang tua Rama juga berasal dari kalangan konglomerat. Ayahnya yaitu Restu Wijaya adalah pemilik dari salah satu rumah sakit terbesar di Jakarta. Dan Ibunya adalah seorang profesor.

Rama tentunya juga sangat tahu tentang hubungan antara Tristan dan Helena. Sekian tahun berlalu, tidak Helena sangka kalau ternyata selama ini Rama menyukainya.

Pantas saja Rama tidak kunjung menikah sampai sekarang. Ternyata karena lelaki itu sengaja menunggu Helena.

Helena menghentikan laju kudanya. Wanita itu turun dari atas kuda lalu berjalan sedikit ke depan. Memukuli dadanya yang terasa sesak

"Eemphh!!"

Helena terduduk diatas tanah, dia melepaskan topi berkuda miliknya. Lalu menangis dan meraung sembari terus memukuli dadanya sendiri.

"Ayah jahat! Aku tidak ingin dijodohkan dengan siapapun! Aku hanya mencintai Tristan!"

"Hiks...biarkan kami bersama! Jangan pisahkan kami lagi!" Jerit Helena yang terdengar pilu

Helena tidak ingin kehilangan Tristan. Kali ini, dia tidak akan kalah atau menyerah pada keadaan apapun itu lagi. Helena pasti akan memperjuangkan Tristan kali ini.

"Aku tidak akan membiarkan Ayah menghalangiku lagi." Helena mengusap kasar jejak air mata dari atas pipinya. Wanita itu kembali naik ke atas kudanya. Lalu memacu sang kuda dalam kecepatan yang tinggi.

1 Minggu Kemudian, di Penjara.

Imelda dan Aidan datang untuk menemui Nagita yang masih ditahan disini. 3 bulan berlalu, dan proses hukum terhadap Nagita masih berjalan.

Bulan lalu, Nagita di jatuhi hukuman 3 tahun penjara oleh pengadilan atas perbuatannya terhadap Tristan.

Apa Nagita terima? Tentu saja tidak. Papanya bahkan ikut mendekam dibalik jeruji besi akibat terlibat dalam kasus korupsi tambang.

3 Bulan hidup dalam penjara, penampilan Nagita terlihat berubah drastis. Tidak ada lagi wajah cantik yang selalu terlihat cerah

Kini wajah itu terlihat kusam, bahkan pipinya jadi jauh lebih tirus. Garis halus dan kerutan tampak jelas di bawah mata pandanya. Rambut panjangnya pun tak lagi terawat. Nagita membiarkan rambutnya dipotong pendek seperti laki-laki.

BROKEN ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang