Trauma

1K 108 7
                                    



Setelah semua kekacauan yang terjadi dalam sehari ini, winter tak tahu akan mulai dari mana untuk memperbaiki semuanya.

Dengan cepat ia menghampiri ayahnya yang sudah tak sadarkan diri. Kembali menangis histeris saat tangannya dengan bergetar mencoba untuk membersihkan sisa ludahan itu diatas wajah ayahnya. "Hiks ayah...winter takut"

Winter mengalihkan tatapannya melihat pada ibunya yang masih saja diam tak mau menghampiri ayahnya.

"Mama...hiks tolong ayah" winter memohon pada ibunya agar mau membantunya untuk membawa ayahnya ke rumah sakit.

Taeyon masih di landa linglung sampai sekarang, mendengar semua fakta juga pengakuan itu membuatnya seperti di hempaskan kedasar laut yang terdalam, ia sulit bernafas.

Tapi ia juga tak bisa seperti ini, anaknya....anaknya pasti ketakutan setengah mati melihat keadaan suaminya.

Dengan pelan ia berusaha merangkak kearah suaminya, dengan pelan memangku kepala itu. Kembali terisak saat keadaan suaminya begitu terlihat mengenaskan dengan banyak luka.

"Winter tolong hubungi ambulance ya..kita akan bawa ayah kerumah sakit sekarang" Taeyeon menyuruh anaknya untuk segera meminta pertolongan.

Mengangguk akan perintah ibunya, winter segera berlari kearah kamar untuk menghubungi ambulance.

"Kak....tolong bertahan, pertolongan akan segera datang. kumohon jangan membuatku takut" taeyon merasa takut melihat keadaan suaminya sekarang, tuan Lee benar-benar menghabisi suaminya tanpa ampun tadi.

"Ambulance akan segera datang ma, hiks...bagaimana dengan kakak ma" winter masih mengingat kakaknya, bagaimana keadaan renjun sekarang.

Taeyeon terdiam mendengar satu nama itu, renjun....putranya. apakah Taeyeon masih bisa mengatakan itu?.

"Tetaplah dirumah, temani kakak ya...mama takut jika kakak akan melakukan hal-hal yang berbahaya jika ditinggal sendirian disini" bagaimanapun juga renjun juga putranya apapun yang terjadi, Taeyeon akan tetap menyayangi renjun.

Winter mengangguk, ia akan menemani kakaknya disini selama ibunya pergi membawa ayahnya kerumah sakit.

Tak lama ambulance mulai datang, dengan cepat beberapa bodyguard yang sudah dibebaskan oleh anak buah suho kini membantu mengangkat tuannya menuju mobil ambulance.

______

Winter manatap kepergian ambulance itu dengan tatapan sedih, ia tak pernah membayangkan bahwa keluarganya bisa hancur dalam semalam seperti ini. Bagaimana ayahnya yang ia kenal begitu penyayang kepadanya juga ibunya ternyata memiliki sifat seperti itu.

Ia tak pernah menyangka bahwa kakak yang begitu winter puja dan sayangi ternyata bukanlah kakak kandungnya. Dan lagi, ternyata kakaknya adalah keluarga kak jeno, bagaimana mungkin fakta besar seperti ini baru terbongkar sekarang. Setelah mereka melalui waktu yang begitu panjang untuk berbahagia.

Winter segera berlari menuju lantai atas untuk menemui kakaknya, pastilah kakaknya begitu hancur. Winter bahkan bisa menebak bahwa kakaknya juga mendengar pertengkaran kedua orang tuanya.

____

"Hiks....itu tidak mungkin, hiks ..bagaimana mungkin"

"Hiks.....ayah..kepala renjun sakit hiks...ayah..."

Renjun terus meracau dengan memeluk lututnya juga menutup telinganya, bisikan menakutkan itu terus bergema ditelinganya. Bagaimana ucapan ayahnya yang mengatakan bahwa ia bukanlah anak ibunya membuatnya ketakutan setengah mati.

Summer Rain [ Noren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang