Kesalahan Fatal

948 81 13
                                    




Pesta yang berlangsung pagi tadi baru selesai setelah pukul delapan malam.

"Acara hari ini benar-benar memuaskan, para tamu undangan merasa senang menghadiri pestanya"

wonwoo merasa senang karena acara hari ini berjalan dengan lancar tanpa kendala.

"Tentu saja, hanya tinggal selangkah lagi untuk acara yang sebenarnya akan digelar" Suho merasa senang kalau ternyata banyak yang menyukai pestanya.

Ia akan berusaha sebaik mungkin untuk acara sesungguhnya nanti, acara pernikahan renjun dan juga jaemin akan lebih meriah dan lebih mewah lagi nantinya.

"Kalau begitu mungkin kami akan kembali, jaemin sepertinya begitu lelah" ucapan wonwoo membuat mereka semua tertawa.

Apalagi saat melihat ekspresi terkejut jaemin, jaemin tidak lelah sama sekali, jaemin justru merasa senang karena bisa bersama dengan renjun dalam kurun waktu yang lama.

Sedari tadi jaemin tak sedikitpun meninggalkan renjun, jaemin tak pernah melepaskan genggaman tangannya dari tangan mungil itu, selalu membawa renjun kemanapun ia beranjak ketika menemui teman ataupun tamu yang memanggilnya.

"Jaemin masih ingatkan kalau belum bisa membawa renjun pulang, kalian belum menikah, tolong bersabar sedikit" Irene ikut menimpali dengan candaan.

Sangat lucu saat melihat jaemin yang salah tingkah.

"Mmm.... tidak bu, aku...itu, baiklah kami akan pulang" jaemin bahkan berbicara dengan gugup juga tak beraturan.

Mereka semua tertawa saat melihat tingkah jaemin, begitupun dengan renjun yang nampak tersenyum saat melihat keluarganya yang sibuk menggoda jaemin.

Tapi lain dari pada semua itu, renjun sebenarnya sejak tadi sibuk mencari keberadaan jeno, sejak tadi pagi, saat acara dimulai hingga acara selesai, jeno bahkan tak pernah menampakkan dirinya diantara banyak orang.

_____

Renjun berjalan menuju tempat tidurnya, tangannya dengan pelan mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil. Ia baru saja selesai membersihkan diri setelah acara selesai.

Semua keluarga ayah dan ibunya sudah pulang tadi, tak ada yang menginap disini, mereka semua, orang yang sibuk sehingga tak ada waktu untuk bersantai dan menginap, hanya menghadiri pesta lalu setelah itu akan pulang untuk kembali bekerja keesokan harinya.

Tubuhnya ia bawa untuk direbahkan diatas tempat tidurnya, matanya memejam saat rasa nyaman karena selimut itu bersentuhan dengan tubuhnya.

Renjun begitu kelelahan, ada banyak tamu hari ini, ia harus banyak bertemu orang-orang, "rasanya tubuhku akan remuk karena lelah"

Renjun mengantuk, ia ingin tidur tapi ia masih mengenakan jubah mandinya, belum berganti pakaian dengan pakaian tidur, tapi ia sungguh mengantuk, matanya begitu berat.

Renjun perlahan bangun memperbaiki posisi tidurnya, menarik selimut hingga sebatas dada.

Ia tak kuat hanya sekedar berganti pakaian, biarkan ia tidur dalam keadaan seperti ini saja.

Mata rubah itu perlahan tertutup, mulai terbuai dalam bunga tidurnya. Renjun tertidur pulas karena rasa lelah dalam keadaan tak berganti pakaian.

______

Pukul dua dini hari, dimana semua orang tengah terlelap dalam tidurnya, sunyi yang menghiasi malam ini membuat orang tertidur dengan tenang tanpa merasa terganggu, jeno baru kembali kerumah selarut itu juga dalam keadaan mabuk.

Berjalan sempoyongan dengan baju yang berantakan juga bau alkohol yang begitu menyengat.

Kepalanya pusing, setelah seharian ia berada di club dan menghabiskan begitu banyak alkohol, jeno pulang dalam keadaan mabuk, akibat dari fikiran kacaunya memikirkan renjun ia menjadi pria yang seperti ini.

Summer Rain [ Noren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang