keluarga sedarah

736 85 6
                                    







Diantara banyaknya kerumunan orang yang berlalu lalang, ada satu pemuda yang akhirnya kembali menginjakkan kaki di tanah kelahirannya. Kaca mata hitam yang menghalangi mata tajamnya dengan pelan ia lepas.

Nafasnya yang terlihat menguap kini terlihat saat Jeno meniup telapak tangannya. Ternyata musim dingin sedang terjadi dikorea. Mengeratkan jaketnya saat merasakan dingin semakin menusuk permukaan kulitnya, ia dengan cepat berjalan kedepan saat ia mendapat panggilan telfon dari taxi yang ia pesan.

"Ke jalan perumahan elit Gangnam nomor 217" Jeno telah duduk nyaman didalam mobil taxi itu. Mengatakan alamat rumahnya ke pada supir yang akan membawanya pulang.

"Baik tuan"

____

Penjaga yang bertugas untuk menjaga gerbang depan rumah keluarga Lee nampak menyerit saat ia melihat mobil asing berhenti di depan rumah tuan besarnya.

Hendak memeriksa apakah itu tamu tuan besar atau bukan, namun matanya terbelalak saat melihat siapa yang datang hari ini, sungguh ini bahkan diluar dari perkiraan.

Dengan cepat penjaga tersebut membuka gerbang, menunduk hormat saat tuan mudanya sudah berdiri didepannya dengan satu tas besar di pundaknya.

"Selamat datang tuan muda" sambutnya dengan sedikit kaku.

"Hm" Jeno berlalu pergi begitu saja.

Setelah Jeno berlalu pergi, dengan cepat penjaga tersebut menelfon kedalam rumah, menyuruh untuk segera berkumpul di ruang utama.

Pintu utama itu terbuka pelan saat salah satu pelayan membukanya, terkejut saat melihat siapa yang berdiri dihadapan mereka, dengan cepat para pelayan berbaris untuk membungkuk hormat atas kedatangan tuan muda mereka.

Sebenarnya sedikit mengherankan bagi mereka yang sudah bekerja puluhan tahun di rumah ini, tuan muda mereka yang tiga tahun lalu pergi dalam keadaan marah dan bertengkar dengan tuan besar mereka kini justru berdiri dihadapan mereka semua.

Ternyata tuan muda mereka menginjakkan kakinya kembali ke kediaman besar keluarga Lee. Namun yang menjadi pertanyaan adalah, apakah tuan besar dan nyonya besar mereka tahu bahwa tuan muda hari ini kembali dari Amerika?.

"Selamat datang tuan muda" seluruh pelayan dan juga penjaga dengan serempak membungkuk kepada Jeno yang hanya diam menatap dengan dingin kepada mereka semua.

Sedikit merasa kikuk sebenarnya dalam kondisi saat ini, mereka cukup kebingungan sebenarnya. Dari sekian banyaknya perubahan yang dibawa pulang oleh tuan muda mereka, ada satu hal yang membuat para pekerja di rumah tuan Lee merasa kehilangan dan juga ketakutan, yaitu perubahan sikap dari tuan muda mereka.

Tuan muda mereka dulunya adalah orang yang begitu baik dan ramah, begitu sopan dan begitu lembut, namun apa yang mereka hadapi sekarang adalah, tuan muda yang terlihat begitu dingin tak tersentuh juga begitu datar, tatapan tajamnya bahkan begitu menakutkan jika dipandang terlalu lama.

Jeno hanya diam, tanpa memperdulikan pelayan juga penjaga yang masih berdiri di hadapannya, ia hanya pergi tanpa mengatakan satu katapun. Ia terlalu lelah, ia akan beristirahat sebentar sampai orang tuanya datang. Sudah tentu orang tuanya sedang bekerja.
_____

Pukul delapan malam baru suho dan juga irene kembali kerumah, pekerjaan hari ini membuat mereka begitu kelelahan.

"Aku akan keatas melihat renjun dulu" Irene baru saja tiba tapi ingin melihat renjun dulu, apakah anaknya rutin meminum obatnya atau tidak.

"Iyah, sekalian ajak untuk makan malam juga yah, aku akan mandi sebentar" ucapan Suho mendapat anggukan dari sang istri.

Langkah kakinya bahkan baru menetap pada anak tangga ke tiga namun irene harus terkejut saat ia melihat siapa yang berada di atas sana.

Summer Rain [ Noren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang