12 || peduli yang tak di hargai

17.3K 762 83
                                    

Happy reading
🩶

Ternyata mencintaimu sangat mudah tuan, bahkan hanya dengan sapaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata mencintaimu sangat mudah tuan, bahkan hanya dengan sapaan. Sangat berbeda ketika aku ingin melupakanmu, rasanya benar-benar sesulit itu.

_Sang perindu bulan_

🌙🌙🌙

"""

"Gus rafa". Panggilnya kembali kali ini asya melambai-lambaikan tangan di depan wajah gus rafa.

"Ganti pakaian mu asyara!". Bentak gus rafa lalu pergi ke kamar mandi.

"Padahal cuma pake pakaian kaya gini, kenapa gus rafa marah sih? Setau gua kalau pengantin baru si cewe suka pake baju gini". Asya heran apa kesalahannya? Padahal dia hanya mengenakan lengerie itupun tidak terlalu terbuka. Asya berjalan ke kasur dan merebahkan dirinya.

"Adem banget deh, kayaknya kalau tiap hari tidur disini? Bakal nyenyak banget tidur gua".

"Satu minggu asyara, kamu tidak mungkin tidur disitu selamanya". Sambung gus rafa melirik asya yang masih terpenjam. Mendengar penuturan gus rafa dia segera duduk dan menatap gus rafa.

"Kayaknya gus rafa harus benerin deh cara bicaranya, ntar kalau tiba-tiba suka asya kan malu". Asya terdiam sejenak sebelum melanjutkan bicaranya.

"Tapi gak papa deh kalau gus rafa suka asya, asya gak akan umbar sifat gus yang cuek dan so sekarang". Ujarnya kembali.

"Mimpimu terlalu tinggi asyara. Sudah saya jelaskan berapa kali itu tidak mungkin terjadi!".

"Tapi kan-". Ucap asya terhenti saat gus rafa kembali berbicara " Asya apakah kamu lupa? Bahwa saya hanya akan mencintai zahira dan kamu kini membuang-buang waktu menantang saya 365 hari".

"Tapi  kita gak tau di akhir nanti seperti apa?". Tanya asya, walaupun ini terdengar sakit namun asya tidak boleh pantang menyerah untuk meluluhkan hati gus rafa.

"Apa yang kamu tunggu asyara? Apakah kamu siap jika setelah 365 hari kamu akan mendengar kata qobiltu ku untuk ustadzah zahira?".

Tentu tidak, siapa perempuan di dunia ini yang rela mendengar seorang laki-laki yang di cintainya mengucapkan qobiltu untuk perempuan lain.

"Kenapa, Mau membatalkan perjanjian kita?".Tanya gus rafa saat melihat asya terdiam.

"Enggak! Asya yaqin bisa luluhin hati gus rafa".

"Setidaknya saya tidak jahat dan akan melihat perjalanan mimpimu selama 365 hari yang tidak akan menjadi kenyataan". Jelas gus rafa lalu segera pergi ke balkon kamar.

Antara Syurga dan KasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang