8 || Salah paham

13K 524 34
                                    

Happy reading
🩶

Happy reading🩶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"""

"Astagfirullah". Kaget aisyah ketika melihat tentang apa di depan matanya.

"Ada apa um-". Ujar Imran terhenti tatkala melihat apa yang membuat Aisyah shok.

"Rafa!". Tegas Imran tentu membuat rafa sedikit terusik dan perlahan membuka matanya.

"Abi, umma ada apa? Tumben ada di kamar aku". Tanya rafa samar-samar. Imran geram menunjuk sesuatu di belakang rafa.

"Apa yang sudah kalian lakukan rafa!". Rafa sontak membalikkan badan kaget benar-benar membuat nya sok "Astagfirullah". Ujar rafa segera menjauh dari kasur.

Asya yang mendengar kebisingan di telinganya mengerjapkan matanya.

"Emmmm rame bener deh ada apaan sih". Asya membuka mata dan "Umma, abi?". Tanya asya namun matanya lebih salpok pada Gus rafa yang terduduk di lantai.

"Ko pada di si-". Ucap asya terhenti ketika ia menyadari bahwa ini bukan tempat tidurnya. Asya melihat ke arah cermin tentu ia hanya mengenakan pakaian tidur bisa di sebut terlalu minim. Asya kaget segera mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya "Astagfirullah".

"Abi tanya apa yang kalian sudah lakukan rafa, asya!". Tanya Imran kesabarannya kini sudah di atas rata-rata.

"Bi sabar... biar mereka tenang dan bisa menjelaskan". Tutur Aisyah sedikit menenangkan Imran yang sudah di lumuri emosi.

"Rafa gak ngelakuin apa-apa abi, rafa gatau dia ada di sini". Jawab Gus rafa melirik asya sekilas dan segera memalingkan wajahnya. Asya hanya terdiam membisu bingung apa yang harus ia katakan. Sungguh dalam keadaan bingung dan shok bahkan asya tak bisa berkata sepatah kata pun.

"Apapun alasannya kalian akan abi nikahkan! Abi gak tau bahkan kalian berdua pun gak sadar apa yang kalian lakukan". Ujar Imran meninggalkan ruangan tersebut.

"Nak asya segera kembali ke kamar". Perintah Aisyah sebelum menyusul Imran.

"Kenapa kamu diam hah!". Tanya Gus rafa ketika asya hendak turun dari ranjang tidurnya.

"Jawab Asyara ellena zannetta!". Tegas Gus rafa kembali malah membuat asya semakin terdiam dan sedikit meneteskan air mata. Ini pertama kali ia di bentak dalam hidupnya.

"Brengsek!". Ujar rafa meninggalkan asya.

Asya memandang rafa yang berjalan menuju wc sembari tangan memijat pelipisnya.

Antara Syurga dan KasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang