6 || Sepertiga malam

14.1K 690 5
                                    

Happy reading
🩶

هي كاالقمر جميلة ولكنها بعيدة

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


هي كاالقمر جميلة ولكنها بعيدة

"Dia seperti bulan, indah. Tetapi jauh"

""""

Malam hari ini suasana di ndalem sangat menegangkan, lebih tepatnya suana hati Gus rafa ia kebingungan tentang apa yang harus ia bicarakan terlebih dahulu kepada orang tuanya.

"Nak apa yang akan kamu bicarakan?". Tanya Aisyah.

"Maaf aby, umma kalau rafa lancang, rafa ingin berterus terang tentang perasaan rafa". Ujar rafa.

"Di lihat-lihat, apakah kamu ingin membicarakan tentang perempuan?". Tanya Imran kepada rafa. Rafa menatap Imran dan menganggukinya "Kalau rafa tidak berterus terang rafa takut terjerumus zina abi. Bukankah zina bukan hanya bersentuhan pisik. Maka disini niat rafa  untuk melamar salah satu santri abi di sini". Terus terang rafa.

Imran memegang pundak rafa "Jika kamu sudah siap abi dan umma setuju. Semoga kamu bisa membingbing keluarga mu nanti, siapapun yang kamu pilih insya Allah abi dan Umma akan merestui kalian".

"Umma juga sama nak, ngomong-ngomong siapa yang ingin kamu lamar?". Tanya Aisyah.
Hendak rafa ingin menjawab namun bel  ndalem berbunyi kencang.

"Ada apa itu?". Tanya Imran menatap Aisyah.

"Biar rafa yang periksa umma". Rafa meninggalkan Aisyah dan Imran untuk mengecek pintu.

"Kamu tahu siapa yang akan rafa lamar?". Tanya Imran pada Aisyah.

"Umma gak tau, tapi sebulan lalu asya pernah menjahili rafa agar melamarnya, apakah mungkin dia ingin melamar asya?".

"Asya yang masih usia 19 tahun itu, yang anak dari teman abi?". Tany Imran kembali yang di angguki Aisyah.

"Bisa saja rafa kalau cari tipe pasti yang cantik, ternyata dia diam-diam menyukai perempuan yang seumuran almarhum adiknya toh". Ucap Imran.

"Tapi itu juga belum tentu asya orang nya by".

"Tapi semoga saja, abi ingin besanan sama temen kecil aby".

Di lain tempat rafa membuka pintu ruang tamu.

"Eh Assalamu'alaikum Gus".

"Wa'alaikum salam, ada apa amara kamu kelihatan terburu-buru".

"Emm i-tu Gus asya demam panas banget dan sekarang jatuh pingsan". Jawab amara terbata-bata.

Antara Syurga dan KasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang