Happy reading
🩶
"""Tanpa sepatah katapun asya cepat-cepat berlari meninggalkan Amara dan Derina.
"Asya lo tenang, mungkin ini cuman berita hoak aja" Asya mencoba menenangkan dirinya sambil berjalan terburu-buru ke ndalem.
Saat sudah tiba di ndalem ia tidak mendapati umma dan abi, ia pun segera berjalan ke kamar gus Rafa. Di situ Asya menemukan gus Rafa sedang asik memainkan handphone.
"Gus" panggil Asya berdiri di hadapan gus Rafa, matanya sudah tidak bisa menahan tangis.
"Ada apa?" Jawab gus Rafa singkat walau melihat Asya terlihat akan menangis.
"Gus tega banget yah!" Tegas Asya ternyata air mata nya sudah tidak bisa di bendung lagi. Gus Rafa yang merasa heran pun menyimpan handphone lalu menatap Asya serius.
"Kenapa gus lakuin ini! Asya sudah berusaha luluhin hati gus, tapi kenapa gus lakuin ini tanpa melihat Asya akan sehancur apa jika semuanya terjadi gus."
Gus Rafa urung untuk mengatakan apapun, ia tak tahu apa yang Asya bicarakan.
"Maksudmu apa Asyara? Saya tidak mengerti apa yang kamu bicarakan" jawab gus Rafa berdiri menatap Asya yang perlahan memundurkan langkahnya.
"Asya mau pulang!" Tegas Asya memilih meninggalkan gus Rafa, namun Rafa langsung menahan lengan Asya agar tidak pergi.
"Apa yang sedang kamu bicarakan?" Tanya Rafa berusaha menenangkan Asya.
"Gus gak usah pura-pura gak tahu deh, Asya tau gus akan menikahi ustadzah Zahira tanpa sepengetahuan Asya kan"
Dari mana berita itu? Bahkan Gus Rafa sendiri tidak mengetahui akan hal itu. Yah walaupun tadi Imran membicarakan tentang dekoran pernikahan.
"Asyara maafkan saya" Ucap Gus Rafa langsung mendekap Asya. Asya tak bisa menahan tangisnya, apakah semua ini benar.
Asya mendongakkan kepala menatap Gus Rafa lekat. "Gus bilang ke Asya semuanya gak benar kan?"
"Asya saya tidak bisa melupakan Zahira tapi di sisi lain saya juga tidak bisa melepaskanmu Asyara, kamu berhasil meluluhkan hati saya. Tapi, kamu belum bisa menggantikan Zahira di hati saya" jelas Gus Rafa terus terang, ia tidak bisa membohongi perasaannnya. Ia tidak rela jika harus meninggalkan Asya tapi ia juga tidak bisa melihat Zahira jika harus dengan lelaki lain.
"Gus jangan poligami Asya" Rilih Asya tangannya sudah bergetar seiring isak tangis. Gus Rafa menggeleng sebagai jawaban.
"Apakah Gus bisa memilih antara Asya dan Ustadzah Zahira?" Tanya Asya kembali, itu pertanyaan yang sulit untuk Gus Rafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Syurga dan Kasih
RomanceAsyara Ellena Zannetta perempuan yang sangat nakal juga mempunyai kelakuan yang aneh, ia terpaksa mondok disuatu pesantren milik sahabat kakeknya. Takdir tak terduga Asya harus bertemu gus pemilik pesantren Gus Rafandra Arkatama yang selalu membuatn...