20|| Untuk hati yang baru

28K 1.9K 1.7K
                                    

Happy reading
🩶

Happy reading🩶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"""

"Sepertinya dia ingin membicarakan sesuatu, Ustadzah Zahira menghubungi saya menanyakan tentang Gus"

"Saya belum sempat melihat handphone, nanti saya akan hubungi Zahira"

"Baiklah, kalau gitu saya ke asrama dulu yah gus. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam"

Asya yang mendengar itu di buat shok, untuk apa ustadzah Zahira menghubungi gus Rafa?

"Asya" panggil Gus Rafa. Namun Asya masih sibuk dengan pikirannya.

"Asya" panggil Gus Rafa kembali, kali ini Asya menyadari sebuah panggilan lalu segera keluar.

"Untuk apa Ustadzah Zahira menanyakan Gus?" Tanya Asya.

"Saya belum buka handphone, sebaiknya kamu ke Asrama. Ntar kalau ada yang tau bisa repot" titah Gus Rafa, Asya pun menuruti. "Hmm okedeh, kalau gitu Asya ke asrama dulu yah Gus"

Gus Rafa langsung mencari handphone, saat ia membuka pesan ternyata Zahira sudah menghubunginya. Ia membalas pesan tersebut yang langsung di balas juga oleh Ustadzah Zahira.

 Ia membalas pesan tersebut yang langsung di balas juga oleh Ustadzah Zahira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Chat pertengahan antara Gus Rafa dan Ustadzah Zahira)

Gus Rafa bingung untuk membalas apa, dalam posisi ini ia tidak tahu harus bagaimana. Jika memilih Zahira bagaimana nasib keluarganya namun jika tetap bersama Asya itu sama saja menyakiti dirinya sendiri.

"""

Malam ini semua santri berkumpul di lapangan karena akan di adakan acara pawai obor, mereka semua sudah siap dan berbaris di lapangan.

"Asya kamu gak mau pegang obor nih?" Tanya Amara pada Asya yang dari tadi hanya terdiam.

"Gak deh, gua pusing" jawab Asya, Derina mengangkat satu obor yang belum di nyalakan.

Antara Syurga dan KasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang