Happy reading
🩶
"""Asya mendengar alarm lalu membuka matanya, ia merasakan ada hal yang aneh. Bukankah semalam tidur di sopa kenapa bangun-bangun bisa di tempat tidur. Hendak akan bangun tapi tubuhnya terasa berat, Asya membuka selimut dan lagi-lagi di buat shok ternyata Gus Rafa sedang tertidur sambil memeluk Asya erat.
Jangan tanya keadaan Asya sekarang panik dan bahagia tercampur aduk. Ia perlahan-lahan sedikit menggeser Gus Rafa agar tidak menumpu pada tubuhnya. Namun Gus Rafa malah semakin mengeratkan pelukan.
Dalam keadaan seperti ini Asya tidak berani membangunkan Gus Rafa, namun tiba-tiba Gus Rafa terusik, karena tidak mau ketahuan Asya berpura-pura tidur seakan-akan tidak mengetahui apapun.
"Emm jam berapa ini" Ucapnya sembari melirik jam dingding. Ternyata jam sudah menunjukan pukul 03:00. Gus Rafa melihat Asya yang masih tertidur pulas. Karena lelah dan juga masih merasa ngantuk Gus Rafa memilih melanjutkan tidur untuk beberapa menit lagi. Kali ini Gus Rafa membawa Asya ke dalam dekapannya.
Asya panik sepanik paniknya. Tidak tahu apa yang harus di lakukan, Asya pun memberanikan diri untuk memundurkan bahu Gus Rafa.
"Ada apa Asya?" Tanya Gus Rafa yang menyandari itu. Asya di buat melongo lalu menatap Gus Rafa.
"Emm A- Asya ma- mau ke kamar mandi Gus" Jawab Asya terbata-bata, mendengar itu Gus Rafa membuka matanya lalu menatap Asya.
"Yaqin mau ke kamar mandi atau kamu gugup karena dekat saya?" Usil Gus Rafa, lihatlah sekarang pipi Asya sudah memerah. Sunggu malu benar-benar malu Asya tak berani berkata apapun tetapi tiba-tiba Gus Rafa berdiri lalu menggendong Asya ala bridal style ke kamar mandi.
"Gus" panggil Asya.
"Saya tidak akan apa-apa kan kamu" jawab Gus Rafa. Ia hanya mengantarkannya ke depan pintu kamar mandi. "Tadi kamu bilang mau ke kamar mandi, jadi saya anterin biar gak lama" Ucap Gus Rafa lalu pergi meninggalkan Asya.
"""
Pagi hari Asya memasak sayur sop kesukaannya yang juga merupakan kesukaan Gus Rafa. Ia benar-benar telaten memasak, karena Indah dan Andra ada acara mendadak jadi tidak sempat menyiapkan makanan.
Saat asya sedang mencicipi sop tersebut tiba-tiba ada tangan yang melingkar di perutnya. Tentu sangat membuat asya panik. Gus Rafa memeluk Asya dari belakang juga menumpu dagu pada pundak Asya.
"Lagi masak apa?" Tanya Gus Rafa, memang dari semalam hingga subuh tadi Gus Rafa benar-benar berubah.
"Masak sop Gus" jawab Asya gugup. Rafa yang menyadari kegugupan Asya langsung mengambil sendok lalu mencicipi makanan tersebut.
"Enak" Ucap Gus Rafa. Ada sedikit senyuman yang terukir di bibir Asya.
"Gus mau makan sekarang?" Tanya Asya masih dengan keadaan gugup, bagaimana tidak gugup tangan Gus Rafa saja masih melingkar di perut Asya.
"Boleh, kita makan bareng-bareng yah" Jawab Gus Rafa, lalu membawa satu piring. "Kamu duduk saja" Titah Gus Rafa kembali pada Asya.
Setelah Asya duduk Gus Rafa mengambil sayur lalu ikut duduk di pinggir Asya. Asya menatap heran bukankah tadi Gus Rafa menawarkan makan bareng tapi kenapa ia hanya mengambil untuknya. Melihat itu Asya berdiri untuk mengambil makan namun Gus Rafa langsung memegang tangan.
"Mau kemana?"
Asya menatap Gus Rafa sebal "Mau ngambil makan Gus"
Gus Rafa memegang lengan Asya untuk duduk kembali. "Kita makan berdua Asya" Tentu Asya dibuat cengong karena tidak terpikir sebelumnya akan satu piring berdua.
"Sekarang baca do'a" Ucap Gus Rafa mereka berdua berdo'a lalu Gus Rafa memakan makanan tersebut bergantian dengan Asya yang ia suapi.
"Gus, Asya kenyang" Ia menahan satu suapan terakhir dari Gus Rafa.
"Ini sendok terakhir loh" karena tak ada pilihan Asya memakan nya.
"Makanannya enak, saya suka" Puji Gus Rafa Asya yang melihat itu menahan tawa dulu saja tidak mengakui bahwa makanannya enak.
"Itu makanan kesukaan Asya Gus"
"Saya tahu" Jawab Gus Rafa, lalu mengambil piring tersebut untuk ia cuci tetapi Asya segera melarangnya.
"Gus biar Asya saja"
"Tidak, kamu sudah memasak biarkan ini saya yang kerjakan" Jawab Gus Rafa. Lagian di wastapel tidak terlalu banyak wadah kotor.
"""
Di siang hari Gus Rafa duduk di balkon kamar Asya, ia hanya mematangkan pikirannya. Berat memang harus pura-pura sepeduli itu pada Asya karena di dalam pikirannya masih ada Zahira. Namun ia juga tidak mungkin membuat Asya sakit hati oleh dirinya terus menerus , maka dari itu Gus Rafa belajar untuk bersikap baik.
Sangat tenang Gus Rafa duduk sambil menatap langit. Cuaca nya tidak begitu panas juga sangat adem, tapi pendengaran Gus Rafa memanglah tajam, ia seperti mendengar suara air. Tapi bukankah Asya tidak ada di kamar dan suara ini juga bukan dari kamar Asya. Gus Rafa berdiri dan melihat ke bawah ternyata Asya sedang berenang di kolam yang lumayan besar di rumahnya. Gus Rafa melihat itu di buat shok. Yah walaupun pakaian Asya tidak terlalu terbuka tapi bagaimana jika ada laki-laki yang melihatnya.
Dengan tergesa-gesa Gus Rafa sedikit berlari untuk menghampiri Asya. Berbeda dengan Asya dirinya benar-benar santai seperti tak ada apapun.
"Asya" panggil Gus Rafa. Tetapi Asya sama sekali tidak mendengarnya.
"Asya" panggil Gus Rafa kembali kali ini ia sedikit mengeraskan suaranya tentu membuat Asya yang berada di tengah-tengah kolam melirik sumber suara tersebut.
"Ada apa Gus?" Tanya Asya.
"Sudahi renang nya, lihat pakaian mu kalau ada lelaki yang melihat bagaimana"
Asya heran, karena pakaian Asya tak terlalu terbuka tapi mengapa Gus Rafa segitunya.
"Asya masih mau renang Gus" Bantah Asya, karena di pesantren Asya benar-benar tidak bisa berenang sekalipun tidak.
"Asya, saya ini suami kamu. Apakah kamu tidak akan mematuhi perintah saya." Tegas Gus Rafa. Asya melihat Gus Rafa yang sangat hawatir dan sedikit emosi. Ia juga merasa aneh Gus Rafa menyadari perannya sebagai suami.
"Asya kesana Gus"
Tak mau panjang lebar Asya berenang menghampiri Gus Rafa namun tiba-tiba ia merasakan keram di kakinya tentu membuat Asya tidak bisa menyeimbangkan badan."Uhh, Gus tolong Asya. Kaki Asya keram" Teriak Asya ia kehilangan keseimbangan.
............
Hallo guys segini dulu yah,
Jangan lupa tinggalin jejak Kalian, vote dan coment karena itu sangat berharga bagi penulis🫶
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Syurga dan Kasih
RomansAsyara Ellena Zannetta perempuan yang sangat nakal juga mempunyai kelakuan yang aneh, ia terpaksa mondok disuatu pesantren milik sahabat kakeknya. Takdir tak terduga Asya harus bertemu gus pemilik pesantren Gus Rafandra Arkatama yang selalu membuatn...