"Asyara peduli karena Asya hawatir Gus! Asya sayang sama Gus" Jelas Asya dirinya seakan-akan menjatuhkan harga diri di depan suaminya.
"Kamu hanya buang-buang waktu karena mencintai seseorang yang di hatinya sudah ada perempuan lain!" Ucap Gus Rafa...
"Cinta bukan tentang siapa yang kita kenal paling lama, bukan datang yang pertama, atau yang paling perhatian, tetapi tentang siapa yang datang dan tidak pergi"
"""
(Aku bakalan lanjut kalau udah 1,50 vote dan 2K coment, bisa yu guys biar aku cepet up)
"""
Gus Rafa terdiam, tidak tahu harus menjawab apa.
"Kenapa Mas diam?"
"Mas pasti bisa melupakan Zahira Sya, dan suatu kemustahilan jika Mas akan kembali kepadanya." Jelas Gus Rafa.
"Mas mohon sama kamu, jangan dekat-dekat lagi dengan mantanmu itu. Mas gak mau kehilangan kamu Sya."
Asya diam menatap Gus Rafa, walaupun perkataannya mampu membuat Asya lebih baik, namun hati kecil Asya belum sepenuhnya percaya dengan perkataan Gus Rafa.
"Asya tidak bisa berjanji Mas, tapi Asya juga berusaha menghindar dari fael. Namun, bukankah orang yang benar-benar menyayangi kita, akan selalu melindungi walau dari kejauhan."
Rafa diam, dengan perkataan Asya. Ia teringat mengapa dirinya masih memilih tinggal di pesantren. Padahal Gus Rafa sudah memiliki rumah.
"Karena mulai sekarang Mas yang akan jagain kamu Sya."
"Asya simpan ucapan Mas."
"""
Tepat pukul 16:00 Gus Rafa baru saja pulang dari acara bersama teman-teman masa kuliahnya.
"Sayanggg."
"Sayangg."
Teriak Gus Rafa berada di kamar mencari Asya.
"Iya Mas, ada apa?"
"Liat Mas bawain kamu apa?" Ditunjukannya bunga shasta daisy pada Asya.