25 || Pernikahan

32.8K 2.1K 2K
                                    

Happy reading
🩶

مَا رَأَيتُ لِلمتَحَابّينَ مِثْلَ النِّكَاح

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


مَا رَأَيتُ لِلمتَحَابّينَ مِثْلَ النِّكَاح

"Tidak pernah kulihat bagi dua orang yang saling mencintai semisal (cinta dalam) pernikahan.

"""

Bagaimana ia tidak sakit hati, padahal semalam hingga pagi Gus Rafa memperlakukan Asya dengan baik. Tetapi dengan semudah itu Gus Rafa berpaling.

"Asya akan baik-baik saja Gus." Jawab Asya. Tanpa mengatakan sepatah katapun Gus Rafa langsung memegang lengan Asya.

"Maaf jika saya telah melakukan kesalahan." Ucapnya, Asya hanya diam tak menanggapi perkataan Gus Rafa.

Setelah mereka sampai di pintu gerbang pesantren, Asya keluar meninggalkan Gus Rafa sendiri. Dia berjalan ke ndalem. "Kok kosong sih." Heran Asya karena tidak mendapati Aisyah dan Imran di sini.

"Kamu sedang mencari siapa?" Tanya Gus Rafa dari belakang menghampiri Asya.

"Umma sama Abi."

"Mereka sedang mempersiapkan pernikahan kita." Jawab Gus Rafa mendekati Asya.

"Kalau gitu Asya mau ke asrama dulu Gus. Assalamu'alaikum."

Ditengah perjalanan menuju asrama terlihat banyak orang yang meliriknya dengan tatapan tak suka.

"Kasihan banget ustadzah Zahira yah, kok bisa ke tikung sama modelan kek gini"

"Katanya ngaku keluarga ndalem, eh kenyataannya mepet Gus Rafa"

"Gak tau malu banget tiba-tiba sama Gus Rafa"

"Dah pasti di pelet inimah Gus kita iya gak?"

"Yakali kagak di pelet bisa mau sama beginian"

Begitulah banyak orang yang mencibir Asya. Tapi Asya tak menanggapi ucapan mereka.

Setelah berada di Asrama ia langsung membuka pintu, di sana terlihat ada Derina dan Amara.

"Asya." Teriak Amara.

"Kenapa?" Jawab Asya, dirinya tidak punya energi sama sekali bahkan untuk berbicara hal-hal yang tidak penting.

"Beneran kan? Kita gak mimpi kamu mau nikah sama Gus Rafa?" Tanya Amara antusias.

Asya berpikir lama, kenapa beritanya bisa tersebar dengan cepat padahal dirinya hanya meninggalkan pesantren selama dua hari.

Antara Syurga dan KasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang