24 || Pilihan ke dua

31.6K 1.7K 669
                                    

Happy reading
🩶

Happy reading🩶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"""

"Kamu sudah selesai?"

"Gus" Ucap Asya, Gus Rafa menahan Asya yang sedikit menghindar lalu membalikan tubuh Asya agar menghadapnya.

"Ada apa?" Tanya Gus Rafa, menatap Asya lekat.

"Emm A-Asya t-takut"

"Tidak perlu takut, Saya ada disini"

"""

Di jam 03:00 Gus Rafa terbangun dari tidurnya, kali ini ia merasakan hal yang berbeda. Gus Rafa menatap Asya masih tertidur pulas. Walaupun tidak tega membangunkan namun ada hal yang harus mereka lakukan.

"Asya, ayo bangun" Ucap Gus Rafa mengusap kepala Asya.

"Emm Gus, Asya masih ngantuk" Jawab Asya ia semakin mengeratkan pelukannya.

"Kita harus mandi, ayo bangun." Titah Gus Rafa kembali.  Asya pun membuka mata lalu melihat Gus Rafa di hadapannya, Ia sedikit menjaga jarak karena masih ada rasa malu.

"Kenapa?" Tanya Gus Rafa saat Asya sedikit menjauh. "Asya malu Gus" jawab Asya.

"Kamu tidak perlu malu, lagian Saya juga sudah melihat semuanya." Goda Gus Rafa, Asya lagi-lagi di buat malu sampai-sampai pipinya merah.

"Iss apaan sih." Sinis Asya, lalu ia mencoba berdiri namun di bawah sana terasa sakit. Gus Rafa menatapnya heran.

"Ada apa, kamu gak bisa jalan?" Tanya Gus Rafa yang di angguki Asya. Melihat itu Gus Rafa mendekati Asya.

"Sini Saya bantu kamu jalan". Gus Rafa membopong Asya ke kamar mandi.

"Gus turunin aja." Ucap Asya saat sudah berada di kamar mandi, Gus Rafa mendudukannya di depan kaca. Tetapi Asya enggan melihat. Gus Rafa pun memegang dagu Asya agar melihatnya.

"Kamu tidak perlu malu, sekarang kamu sudah menjadi milik saya seutuhnya."

"""

Saat sudah melaksanakan sholat subuh Asya tidak bisa menahan lagi rasa kantuknya, ia tertidur di atas sajadah, Gus Rafa yang melihat itu sedikit tersenyum lalu ia mendekati Asya.

"Cantik." Pujinya dan menepuk-nepuk pipi Asya.

"Asya bangun"

"Asya ngantuk Gus, Asya cape" Jawab Asya enggan membuka mata. Namun Gus Rafa langsung menggendong Asya lalu di rebahkan di kasur.

Antara Syurga dan KasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang