Gracia terjatuh, setelah terkena satu tembakan dari pihak kepolisian yang baru saja tiba di sana. Freo yang melihat hal itu langsung menerjang ke arah Gracia untuk menyelamatkan keluarganya.
Bughh!
Freo menendang Sisca yang berniat untuk menusuk kakeknya, Sisca yang mendapatkan tendangan dari Freo langsung terhuyung ke belakang.
"T-tante Sisca" ucap Freo.
"Senang kamu sekarang. Setelah menghancurkan masa depan anak saya, sekarang kamu juga sudah berhasil menghancurkan keluarga Harlan" ucap Sisca.
Freo terdiam, bayangan waktu ia menghancurkan masa depan Zee, berputar di benaknya. "Tante, Freo benar-benar menyesal, maafin Freo" ucap Freo, menunduk, sedangkan Sisca sudah di borgol oleh pihak kepolisian yang datang.
"Menyesal? Maaf? Semudah itu kah, apa kamu tau seberapa menderita nya Zee, membesarkan anak kamu seorang diri" ucap Sisca, matanya sudah memerah.
Sisca mencoba memberontak, namun tenaganya tidak sebanding dengan bapak polisi. "Saya tidak akan tingal diam, tunggu saya kembali Freo Antariksa Natio" ucap Sisca, sebelum di tarik oleh polisi untuk segera di bawa ke kantor.
Marsha menghampiri Freo yang sedang berdiri mematung, andai saja pihak kepolisian telat satu detik saja, mungkin sekarang dia sudah tiada.
"Sh-a, aku m-au jujur sama kamu," ucap Freo, dengan lirih.
"Aku sudah tau semuanya, kalo kamu dan Zean memaksa Zee untuk melakukan hubungan intim" ucap Marsha yang membuat Freo dan Zean kaget.
Marsha yang melihat ekspresi wajah Freo dan Zean yang kaget langsung memberitahu mereka dari mana ia tahu tentang apa yang Zean dan Freo lakukan pada Zee.
"Jadi, apa yang akan kamu lakukan, setelah mengetahui rahasia ini" ucap Freo, menunduk karena takut Marsha akan memilih untuk meninggalkannya.
"Aku mau, kamu bertanggung jawab atas apa yang telah kamu lakuin" ucap Marsha.
"Tapi, aku gak ingin pisah dengan kamu" balas Freo, air mata mulai mengalir membasahi pipinya.
"Kan, Zee masih bisa jadi yang kedua. Lagian, mana mungkin aku ninggalin kamu, aku gak mau kalo Lily besar tanpa ayahnya" ucap Marsha, yang membuat Freo sedikit lega, mengetahui bahwa Marsha tidak akan meninggalkan dirinya.
"Fre, Sha, udahkan. Sekarang ayo kita kerumah sakit" ucap Zean, yang sudah jengah dengan mereka berdua.
"Lily liat tuh orang tua kamu, kasian kamu ya sayang padahal masih kecil, tapi udah gak di anggap" ucap Zean, mencolek pipi Lily, sebelum ia mengambil Lily dari gendongan Marsha.
"Zean babi" gumam Freo yang masih terdengar oleh Marsha.
Plak!
Marsha menampar pelan pipi Freo.
"Udah punya anak, tapi belum juga berubah tuh mulut" omel Marsha,"Ia maaf, gak lagi deh" ucap Freo, merasa bersalah.
"Ayo nyusul Zean, entar kalo kita lama yang ada dia anuin Lily kayak yang kalian lakuin ke Zee" ucap Marsha, bejalan mendahului Freo.
"Ungkit aja terus, padahal waktu itu aku cuman khilaf" ucap Freo,
"Khilaf mata mu, mana ada orang khilaf mainnya brutal gitu" ucap Marsha.
"Heh, mana ada, malam itu dia aja keenakan. Kalo gak percaya tanya Zean" balas Freo, tidak terima kalo Marsha mengatakan ia dan Zean melakukan hal itu kepada Zee secara brutal, bahkan seingat Freo, Zee malam itu malahan menikmati hal itu.
Marsha dan Freo sampai di tempat mereka memakirkan mobil. Di dalam mobil, sudah ada Zean yang tengah bermain bersama Lily. Marsha membuka pintu, dan langsung menarik tubuh Lily.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MARSHA
ActionFreo adalah seorang pemimpin geng motor dengan julukan handsome badboy. la adalah sosok yang keras kepala dan menjadi pribadi yang membangkang. Perkelahian antar geng motor menjadi kesehariannya. Padahal freo sebenarnya adalah cucu seorang pengusaha...