Bab 3 Petralouda Family

31 7 17
                                    

Miracle tengah melepaskan pakaian nya untuk mandi dipagi hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Miracle tengah melepaskan pakaian nya untuk mandi dipagi hari. Ia berada didepan cermin dan menatap wajahnya yang cantik.

"Miracle miracle... Hidupmu berubah, yang sebelumnya kau sendiri hanya bertemankan para komandan sekarang kau memiliki seseorang dengan keluarga nya" Ucapnya pada cermin itu.

Kakinya yang masih terluka namun karena diobati oleh Jinny sehingga lukanya perlahan mengering meski ada bekasnya dan itu jelek sekali.

"Luna... Aku harap kau membayar semuanya. Bisa bisanya kau mengatakan aku menjijikan, sedangkan dirimu sendiri itu tak lebih baik dariku, haruskan Crise itu membuka suaranya agar semua vampir tau apa yang kau lakukan pada bangsa mereka. Sungguh aku membencimu" Ia bermonolog sendiri didepan cermin bersar.

Miracle berjalan ke kamar mandi kemudian merendamkan diri kedalam bathup yang sudah berisi air dengan sabun berwarna hitam.

"Ahh... Aku akan menikahi pangeran kegelapan. Ini menakjubkan, aku lebih menyukai Darrian yang seperti ini. Kini dia mencintai ku dan aku harap dia putuskan paksa rantai jiwa Luna agar bedebah itu mati." Endwira meremas busa dan memukulnya

Meskipun pagi hari, great wall tidak mengenal matahari, bulan berwarna putih itulah cahaya paling terang sedangkan malam bulan akan berganti warna merah.

Siapa yang tak ingin bersama Darrian, saat kehidupan pertama dia sangat setia pada Alice lalu kehidupan kedua dia mencintai Luna sampai seperti itu dan kehidupan ketiga dia menjadi Darrian kembali dengan cinta yang berbeda yaitu Miracle.

Selalu hanya satu orang yang bersamanya, terlalu setia untuk ukuran seorang Demon. Terlebih lagi kemurkaannya ketika orang yang dia cintai ada yang melukainya entah hati atau fisiknya.

"Miracle, aku membawakanmu pakaian milik Luca, tak apa kan? Aku akan meminta pelayan menyiapkan semua pakaian yang kamu sukai setelah ini" Ucap Darrian yang masuk kedalam kamar dan mengetuk pintu kamar mandinya

"Yaa tidak masalah, aku sedang mandi dan sebentar lagi selesai" Jawab Endwira dari dalam kamar mandi.

"Baiklah, maklumi Sebastian itu sedikit bodoh, menyediakan kamar tapi tidak dengan pakaiannya."

"Tidak masalah Darrian, dia ayahmu tolong sopan sedikit" Ucapnya

"Baiklah sayang, aku akan menunggumu di ruang makan." Ucap Darrian setelah itu beranjak dari sana.

"Dia sangat lucu... Aku penasaran seperti apa masa kecilnya saat tinggal diistana ini apakah seperti Kleiner atau justru lebih menarik"

Lama setelah dia menyelesaikan mandinya, ketika kakinya melangkah keluar, aroma wanginya semerbak memenuhi kamarnya. Akankah aroma itu akan keluar melalui jendela kamar lalu menyebar ke seluruh penjuru istana? Ah itu berlebihan...

Endwira melihat pakaian yang diletakan diatas ranjangnya. Pakaian yang identik berwarna hitam, atasan panjang dan celana yang pendek namun terdapat kain yang menjuntai dibagian belakangnya.

A Luxury Queen MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang