Bab 31 Perdamaian

32 7 6
                                    

......

"Ceritakan padaku, bagaimana bisa kalian bersama dan bagaimana bisa kau menikahi dia?" Jason memberi pertanyaan pada Darrian. Saat ini mereka yang anggota keluarga berkumpul dalam satu ruangan.

Darrian santai saja menjawabnya, sambil memangku baby Mylo dia hanya tersenyum. "Aku lupa, sepertinya kesadaranku mulai terasa setelah menikahinya"

"Paman, jika kau menilai bahwa Darrian memaksa, jawabannya tidak. Seperti yang dikatakannya, kesadaran ku juga baru terasa setelah dinikahi Darrian" Ujar Devian

"Kau memanggilku paman setelah menikahi puteraku yang kedua kalinya?" Tanya Jason.

"Maaf, kebiasaan." Devian terkekeh pelan.

"Lalu apa kau mau memberitahu Elish, kurasa dia juga akan batal menikahi William" Ucap Jason.

"Batal? Bagaimana bisa?" Darrian pun terkejut. Apakah William itu mengingkari janjinya, setahu Darrian peri satu itu tidak pernah melalukan penghianatan

"Elish membatalkannya, setelah ingatannya kembali perasaannya pada William menghilang. Itu baru dia katakan kemarin dan ayah sudah mengirim surat ke fairy." Ucap Jason

"Kenapa begitu ya, jadi setelah ingatan kembali seseorang yang terbelenggu kutukan akan mengingat jati dirinya juga" Darrian sedikit heran, yang bebas adalah belenggu akalnya namun mengapa hatinya berubah.

"Itu karena saat sebelum terkena kutukan, Elish mencintai seseorang dan bukan William orangnya" Timpal Sebastian.

"Kalau begitu Devian?" Tanya Darrian

"Bukan aku, untuk masalah kutukannya aku tidak begitu paham karena Steiner yang melakukannya. Elish tidak pernah mengatakan siapa yang dia cintai saat sebelum dia dikutuk" Jawabnya.

"Seperti saat kau melepaskan kutukan cinta mu Darrian, siapa yang kau cintai maka kau akan sangat mencintai orang tersebut." Ucap Sebastian.

"Miracle yaa, tentu" Darrian tersenyum, sedikit menaikkan dagunya yang merasa bangga di kanan ada Endwira dengan Emma dipangkuannya dan Devian di samping kirinya.

"Tak hanya Miracle tapi juga Devian, aku harus adil" Lanjutnya, katakan siapa yang tidak senang mendengarnya, pipi keduanya memerah.

"Oh oh oh lihatlah sombong sekali dia, sekalinya menikah langsung dapat dua ikan segar. " Celetuk iblis manja, si Luca.

"Kau pikir aku kucing?" Darrian memberinya lirikan tajam

"Santai kaka, sebenarnya aku iri dengan mu yang bisa meluluhkan hati seorang manusia dan seorang vampir. Pesonaku di bawah mu dan aku mengakuinya"

"Belajarlah, setelah aku naik tahta kau harus membantuku" Ucap Darrian.

"Aku tidak mau, setelah kau menjadi raja aku akan keluar dari istana ini. Tentu aku akan menjalani hidup yang aku pilih" Ucap Luca.

"Oh terdengar familiar" Ujar Jason. "Seperti Klein yang memilih keluar istana saat Kay dinobatkan menjadi putra mahkota"

"Mereka bebas Jason. Kalau memang Luca ingin keluar biarkan itu jalan yang dia ambil, tapi istana ini tetap terbuka jika dia ingin kembali karena disinilah dia lahir" Jawab Sebastian.

"Aku akan mengantar Devian menemui Albert, benar apa katanya. Sebelum menjadi Raja aku harus menjalih hubungan baik dulu dengan Albert agar nanti ke belakang nya tidak terjadi perpecahan lagi" Ujar Darrian.

"Baguslah sudah dewasa juga anak ini, kapan kau akan menemuinya?" Tanya Jason.

"Bagaimana saat ayah kembali, temani aku sebentar untuk berbicara dengan Albert. Siapa tau kau bisa menengahi" Ucap Darrian

A Luxury Queen MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang