...."Devian itu berani mengambil Miracle mu kak, aku tak habis pikir" Luca memberikan ponselnya pada Darrian di pagi hari. Tiba tiba saja bocah itu masuk melalui celah saat menjadi burung gagak.
Darrian yang masih mengantuk dia mengusak matanya melihat sosok Luca yang berdiri ditepi ranjang seraya menyodorkan ponsel padanya.
"Kau menemukan Miracle?" Tanya Darrian
"Ya kalau kau ingin tahu lihatlah ponselmu, aku menangkap beberapa gambar" Ucap Luca kemudian Darrian mengambil ponselnya. Iblis itu melompat keatas ranjang kemudian menarik selimut dan merebahkan tubuhnya.
Darrian memindah bantalnya untuk bersadar di bedboard, memutar klip video yang Luca record semalam. Tentang gambar kedua orang yang sedang bercumbu basah.
"Jadilah kekasih gelapku, tenang saja kau sudah putus dengan Darrian biar aku yang merawatmu."
"Bagaimana dengan istrimu?"
"Jangan sampai tahu dong sayang, aku tidak bisa menepati janjiku jika seperti ini, jika saja aku bisa menjadikan mu istri keduaku"
Selesai menonton itu, Darrian diam sejenak dengan menaruh kembali ponselnya. Tentu dia marah dan kecewa, tapi kali ini dia ingin mendengarkan, seketika teringat ucapan Endwira jika dia tidak ingin Darrian menjadi pembunuh.
"Kalau aku berhenti menjadi pembunuh, aku boleh mencintaimu kan, Miracle" Ucapnya.
"Ha? Kenapa kakak tak marah. Sudah jelas jelas mereka berselingkuh." Luca terlihat bingung
"Aku marah dan aku kecewa tapi aku harus bagaimana, jika miracle semakin marah padaku bagaimana nasibku nanti"
"Oh? Begini kecewa? Biasanya kau langsung mengamuk" Ucap Luca
"Aku akan beritahukan ini pada Elish nanti, dia harus tahu kelakuan suaminya. Sungguh aku yakin jika ayah tau dia akan marah besar padanya" Ucap Darrian.
"Untuk Miracle aku ingin membujuknya setelah ini, semoga saja dia mau. Aku mau berubah demi dia" Lanjut nya
"Ehm yasudah.... Eh kak, soal Luna. Apa dia sembuh?" Tanya Luca.
"Luna itu, andai itu disembuhkan sekalipun pita suaranya itu tidak berpengaruh." Jawabnya
"Memangnya kenapa?"
"Luca, aku baru tau ada orang yang seumur hidupnya mengalami mimpi buruk terus menerus sampai takut akan malam, jadi ketika malam tiba , otak dia langsung menangkap jika sebentar lagi waktunya tidur, nah dia takut untuk tidur. Seperti tidur adalah momok yang menakutkan baginya" Ucap Darrian
"Benarkah, itu Luna?"
"Hmmm, ayahku tau tidak ya. Aku harus memberitahu nya juga. Siapa tau itu juga karena ku." Ucapnya.
"Oh oh oh, lihatlah kakaku ini.. Kau benar benar ingin mengejar Miracle sampai merubah dirimu, sungguh aku baru tahu cinta membutakan seorang demon" Ucap Luca
.....
Pukul 10.00 Jason membuka tirai kamar Luna, orang itu belum bangun dan masih terlelap. Melihat wajah Luna saja merupakan kebahagiaan sendiri dipagi harinya.
Berhubung Albert itu menginap di Atraviel dengan putranya Steiner maka hari ini jatahnya dia menemani Luna.
"Apa kau kesepian, maaf aku sibuk kemarin" Jason mendekat, sedikit mengganggunya dengan menyentuh ujung rambut Luna.
Setelah sarapan, Darrian memberitahu nya soal gangguan tidur Luna, mungkin itu semakin parah kerena dirinya sehingga Darrian berpikir agar Jason lebih memperhatikan lagi soal istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Luxury Queen MIRACLE
Fanfiction[DALAM PERBAIKAN PENULISAN] Seorang pangeran kegelapan kembali ke negrinya Azuretheril yaitu wilayah bangsa iblis membawa kekasihnya seseorang yang bernama miracle. ia juga membawa seorang teman kembali ke istananya karena sang Raja iblis memberitah...