"Aku sedang marah" Darrian menerobos gerbang istana Atraviel namun dia terhenti kala didepan pintu istana. Tangannya menyentuh dinding transparan. "Ini tidak mempan untukku!!" Darrian memukul dinding itu hingga pecah seperti serpihan kaca.
"MIRACLE!!" Suara Darrian menggema kala memasuki istana.
"Darrian... " Miracle yang diatas tangga segera turun menghampirinya. Melihat raut wajahnya begitu marah dia bertanya-tanya apa yang terjadi.
"Ikut aku sekarang juga, aku benar-benar muak" Darrian menarik tangan miracle sedikit kasar.
"Hentikan itu Darrian!" Albert sedikit berlari mendekati keduanya. Dia berkata hentikan sekali lagi dengan meraih tangan kiri Endwira.
Kini sisi tangan kanan dipegang Darrian dan kiri Albert. Seperti adegan memperebutkan kekasih Darrian menegaskan bahwa Endiwira kekasihnya sedangkan Albert menegaskan Endiwira istrinya.
"Lepaskan, dia istriku"
"Dia kekasihku"
Endiwira bingung ditengah tengah mereka berdua. Kini ia menjadi sorotan keluarga sapphire disana yang menontonnya dari atas. Hebatkah seorang yang rendah dimata mereka diperebutkan dua pria tampan satu Raja dan satunya calon Raja.
"Bolehkah aku berpendapat?" Tanya Endiwira
"Tentu sayang, apa yang ingin kamu katakan, hmm?" Darrian tersenyum pada Endiwira dan Albert tak mau kalah diapun juga bertanya.
"Katakan saja sayang"
Rasanya ingin sekali menjerit, Endiwira bingung melihat sisi Darrian lalu Albert secara bergantian.
"Sejujurnya tanganku sakit kalian terlalu erat memengagi tanganku" Ucap Endiwira, mendengar itu keduanya melepaskan tangannya, ia pun merasa lega.
"Albert, aku menghargaimu dan menyayangi mu karena sudah menyelamatkan ku dari hukuman berat. Kau memperlakukan ku dengan baik dan layak disini tapi sejujurnya aku tidak bahagia disini karena tidak dianggap keluarga oleh istri dan anak anakmu" Ucap Endiwira.
"Apa dengan aku saja tak cukup?" Tanya Albert
Endiwira menggeleng. "Harapanku adalah ketika aku menikah itu memiliki suami yang dekat dengan keluarga nya dan mampu membuatku dekat dengan mereka juga" Jawabnya.
"Dari awal kau berniat menolongnya lalu kenapa kau malah mencintai nya, sakit hati yang disengaja" Ujar Darrian
"Darrian diam dulu, aku ingin bicara dengannya" Ucap Endiwira dan Darrian membalasnya. "Iya sayang".
"Sudah dari awal aku tidak menjawabmu Albert. Aku memang tidak bisa mencintaimu jelas sekali, aku bisa tidur denganmu bukan berarti aku mencintaimu. Aku menghargaimu" Ucap Endiwira
"Benar kau bisa tidur dengan siapa saja maka tidak pantas menjadi bagian keluarga kami" Ujar seseorang dari atas yaitu Keren.
"Lihat Albert, aku tidak diterima disini. Aku hanya sampah bagi mereka, jika bukan karena menghargai keputusan mu aku sudah diusir dari istana ini" Endiwira merasa sedih, rahangnya mengeras menahan rasa sakit selama tinggal diistana Atraviel.
"Maaf aku tidak bisa menjagamu, kau ingin pergi dengannya?" Tanya Albert.
"Hmmm, jangan menahanku Albert, bahkan jika kau mengurungku, aku akan mencari celah kabur untuk menemui Darrian"
Terdengar mengerikan, Albert yang memutuskan membuka hati namun ternyata Endiwira menutup rapat hatinya yang hanya untuk Darrian.
"Jangan bawa apapun" Jawab Albert, tidak jelas namun dia beranjak dari sana, Miracle hanya menatap dengan Albert yang memunggunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Luxury Queen MIRACLE
Fanfic[DALAM PERBAIKAN PENULISAN] Seorang pangeran kegelapan kembali ke negrinya Azuretheril yaitu wilayah bangsa iblis membawa kekasihnya seseorang yang bernama miracle. ia juga membawa seorang teman kembali ke istananya karena sang Raja iblis memberitah...