Asmaraku berhenti dikamu, jadi bolehkah aku sedikit berharap?
.
"Diminum, kok malah bengong"
Aku yang tidak merasa melamun langsung menyadarkan fikirakanku kalau ini bukan mimpi.
ya, ini bukan mimpi lalu?Kenapa tiba-tiba disini?
"Ah, aku lagi nunggu gojek .. boleh aku duduk disini?" ucapnya tiba-tiba.
Aku yang masih setengah sadar hanya mengangguk dan menggeser tubuhku disana. aku mencoba kembali meneguk air putih yang masih tersisa sedikit itu, dan aku membuang botol itu kesembarang arah.
Aku berdehem dan kemudian memfokuskan pandanganku.
"Ma-maaf, ini mas Chandra kan?"
Pria itu tersenyum menatapku. "Iya mbak, aku Chandra yang nganterin mobil mbak kemarin"
"Kenapa manggil mbak?"
"Terus panggil apa?"
"Panggil Windy, atau Windya?"
Sambil tersenyum kikuk aku menggigit bibirku malu.
"Okelah mbak Windy"
"Jangan ada mbaknya"
"Yaudah-yaudah Windy"
"Iya gitu"
Aku menyematkan ibu jariku pada pria tinggi yang berdiri dihadapanku sekarang, bolehkah aku sekarang tersenyum sambil menaruh harap padanya, mungkin kita bisa menjadi teman setelah ini.
"Kamu ngapain disini mbak?"
"Mbak lagi?" ucapku, Chandra tertawa kecil dan memint maaf kepadaku. Akhirnya dalam jarak dekat aku bisa melihat senyumnya.
"Oke, maaf jadi kamu ngapain disini?"
"Aku joging, terus kamu?"
Tin!
Kami menoleh secara bersamaan ketika salah satu mobil memelankan lajunya, mobil itu berhenti tepaat didepan kami dan membuka kaca jendela mobilnya.
"Dra, thank you ya!"
Seorang perempuan berteriak seperti itu, Chandra hanya melambai dan tersenyum ketika si perempuan tersenyum riang menatapnya.
Mobil pun melaju lagi, dan Aku hanya terdiam menatap Chandra yang menatap kepergian mobil tersebut, pandangannya tak berubah meski mobil sudah semakin jauh, aku jadi ingin tahu siapa perempuan yang ada di mobil itu.
Chandra kembali menatapku, dan kecanggungan mulai mendera kami.
"Yaudah kalau gitu aku pulang ya"
Chandra bilang begitu sementara aku hanya terdiam tak menjawab ucapan Chandra, aku memperhatikan punggung lebar itu meninggalkanku. dia memesan gojek namun ia justru berjalan ke arah timur.
Aku ingin mengejarnya seperti kemarin, karena pertemuan ini tidak membuatku puas. akhirnya langkahku bergerak menyusul langkah Chandra yang sudah lebih dulu.