Fakta Pertama

26 4 0
                                    

Acara sudah mulai selesai, sekarang aku dan teman-temanku berada di taman belakang karena di depan dipenuhi dengan tamu dari ayah dan ibu ini seperti acara ulang tahun namun bukan ini justru perayaan berpindahnya tugas ayahku dari italia ke jakarta.

Seharusnya tahun ini ayah bekerja di singapure namun mungkin ayah lelah long distance relationship terus dengan kami.

Ayah cukup romantis dan aku sangat menyayanginya aku bahagia ketika ayah memutuskan untuk bekerja di jakarta tepatnya ditanah kelahirannya.

Aku dan teman-temanku menikmati ice coffe dan camilan lainnya sambil melihat ikan peliharaan ayahku. jelasnya ikan koi memang menjadi favorit ayahku jangankan di kolam di dalam rumah pun ayah memasang aquarium besar yang isinya hanya anak-anak ikan koi.

memang terlihat segar dan terlihat lucu namun kalau tidak dibersihkan bau amis menyengat ke seluruh ruangan aku bahkan terkadang membantu ibu membersihkan kolam ikan ini. sementara si pemilik ikan tidak tahu bagaimana ribetnya mengurusi ikan.

Hujan kembali turun, tidak besar dan hanya gerimis kecil. rumput-rumput terlihat basah namun ayah memasang baja gavalum agar ketikan kami tengah menikmati waktu santai tidak terkena air hujan.

ayah juga memintaku untuk menghabiskan waktuku di sini karena di sana sudah banyak tamu ayah yang datang untuk membahas pekerjaan bersamanya.

Kami banyak membahas hal seputar kuliah dan tujuan kami setelah menyelesaikan kuliah itu apa? aku dan Pinky berniat untuk pergi ke australia.

Jika ditanya apa alasan aku pergi kesana, aku berniat untuk mencari kerja, tapi ayah memintaku untuk kembali mengambil S2 dengan sastra dan bahasa kalau Pinky jelas dia akan mengambil S2 karena ibunya ingin Pingky lulus dengan S2nya.

Aku merasa lelah, aku menghabiskan waktuku hanya untuk belajar dan aku tidak bisa memiliki kehidupan lain selain belajar. maka dari itu mungkin aku bisa memilih hal lain atau menikah?

Menikah? lucu sekali pikiranku ini, seharusnya aku tidak berpikir seperti itu. bukankah ini masih jauh dan aku masih remaja? perjalananku masih panjang aku ingin sukses seperti ibu, karir yang ibu bangun dari muda sampai ibu sudah lumayan berumur akhirnya bersinar dan aku ingin seperti ibu.

Di masa tua nanti aku ingin memiliki tabungan dari hasil kerjaku maka dari itu, sepertinya aku tidak akan mengambil S2, justru yang aku inginkan adalah bagaimana aku terjun kedunia kerja, bisnis atau semacamnya.

Jujur saja, setelah aku kenyang sekolah beberapa tahun lamanya sekarang yang aku inginkan adalah bekerja dan mencari uang dan mungkin suatu hari aku butuh sosok pendamping.

Sebelumnya aku pernah bicara tentang ini tentang di mana aku membutuhkan seseorang untuk support sistem selain dari keluarga atau teman terdekat.

Aku tidak tahu siapa yang nanti akan aku cintai, tapi sekarang aku bertanya pada batinku apa benar aku mencintai pria itu? pria yang di mana pertama kali aku melihatnya dan pertama kali pula dia membukakan air minum untukku?

Aku tidak yakin kalau aku jatuh cinta secepat ini,
mungkin aku hanya kagum atau penasaran?
tapi kalaupun penasaran kenapa rasanya hatiku bergemuruh ketika aku berada disampingnya?

Di sisi lain teman-temanku tidak mengetahui hal ini dan yang mereka tahu, aku bukanlah perempuan yang mudah untuk membuka hati kepada siapapun.

Bukan karena aku pemilih, aku tidak pernah meminta kriteria pria yang lebih dariku karena aku tahu aku tidak secantik Kendal Jenner. dan aku tidak Semanis Selena Gomez aku sadar aku hanya perempuan biasa.

Aku bahkan tidak berharap memiliki pasangan yang tampan, kaya, atau apapun itu yang penting aku ingin memiliki pasangan hidup yang bisa mencintai aku apa adanya, sederhana, dan menjagaku dengan baik dan tidak lupa ayah selalu mengatakan jika aku harus memiliki pasangan yang taat kepada tuhannya.

No Need To Fall In Love ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang