Toktoktok ..
Seketika kami yang tengah berpandangan dikejutkan oleh si bapak tukang sate yang mengetuk pintu jendela mobil, tepatnya jendela dimana aku duduk. Aku menoleh membuka kaca jendela dan mengambil sepiring sate yang masih hangat.
Bau nya begitu wangi dan menggoda, perutku menjadi keroncongan padahal sungguh aku tidak merasa lapar. lantas aku memberikan piring itu pada Chandra.
"Aku pesen lontongnya satu, kamu mau lagi?"
Aku bingung melihat sikap Chandra padaku.
"Chan, aku nggak mau makan bener deh kamu aja"
"Tapi aku pengen makan sama kamu"
Normalnya orang yang memiliki pasangan bukanakah tidak akan seperti ini? contohnya Pinky, bergaul dengan siapapun Pinky selalu menjaga jarak padahal aku tahu, Pinky itu mahasiswa cantik yang cukup banyak disukai. tapi dia tidak seloyal itu dan tidak melebihi batas.
Apa sistem prinsip perempuan dan laki-laki itu berbeda?
"Win?"
Aku mengerjapkan netraku saat Chandra memanggilku.
"Ayo makan?"
Ponselku berdering, membuat kami langsung saling menatap. aku melihat siapa yang menghubungiku dan ternyata ibu.
"Ibu nelfon, bentar ya"
"Di loudspeaker ya"
"Kenapa?"
"Aku mau denger" ucap Chandra, mau tidak mau aku mengiyakan ucapan pria itu.
"Halo bu, asalamualaikum?"
"Dek, ni ayah"
"Ayah? kenapa telfon?"
"Katanya kamu lagi pergi sama Pinky?"
Dalam diam aku dan Chandra saling menatap, keheningan benar-benar mendominasi.
"Dek?"
"Iya ayah.."
"Windy kamu dimana sekarang, tadi Pinky telfon ibu dia minta maaf nggak bisa anter kamu pulang soalnya kamu lagi dateng bulan?"
Suara ibu, membuat aku bingung harus mengatakan apa? apa ibu akan marah kalau aku bilang sedang bersama Chandra?
"A-aku, ini bu .. iya aku ini mau otw pulang kok bu, aku nggak nyetir sendiri"
"Loh katanya pulang pake mobil Pinky?"
"Iya bu, nggak jadi aku ini sekarang sama.."
Aku terdiam sebentar menatap Chandra yang asik mengunyah sate.
"Sama siapa dek?"
"I-ini sama Chandra bu, aku sama Chandra bentar lagi pulang"
"Yaampun, ibu khawatir banget .. kamu sekarang dimana?"
Plak!
"Lah kenapa mukul si?"
"Makan terus, ngomong kek ini ih!" ucapku kesal pada Chandra.
Chandra terlihat cemberut saat aku menyuruhnya bicara.
"Tante, om ini Chandra. nanti Chandra anterin Windy pulang ya .. ini Windy nya lagi Chandra ajak makan sate dulu"
"Yaudah nak, jangan malam-malam ya"
"Iya tante, tante mau aku bungkusin sate?"
"Boleh deh 20 tusuk!" sahut ayah, mendengar hal itu aku memelototkan kedua mataku. aku menggeleng menatap Chandra yang terlihat kaget mendengar ucapan ayah meski diakhiri dengan tawa.