Happy Reading
Typo!
...
Masih terbelenggu pada keterkejutaan-nya Kairos membeku ditempat, tidak dapat bergerak barang sedikitpun. Posisi dia bahkan tidak berubah. Memeluk Ruby dari belakang dengan posisi wajah yang terbenam dalam ceruk leher istrinya itu. Jalan terakhir yang diambil Kairos saat tertangkap basah seperti sekarang adalah mematikan diri ditempat seolah menjadi batu.
"Kau masih hidup?!" Ruby bertanya ketus seraya menyikut perut liat Kairos.
"Sudah mati. Jangan bertanya!" Kairos menjawab dengan suara serak dan sangat konyol.
Ruby diam-diam mengulum senyum geli. Dia juga sama sekali tidak berniat untuk melepaskan pelukan erat Kairos sebab masih belum percaya bahwa apa yang dikatakan oleh putranya saat di meja makan tadi itu memang benar.
"Ternyata putraku sangat cerdas! Andai saja tidak ada dia, sudah pasti aku akan diperkosa oleh penguntit."
Alis Kairos saling bertaut. "Maksudmu?" Tanya-nya tersentak.
Ruby mengangguk halus, sejak tadi ia sudah menahan diri dan waspada dalam mengikuti rencana Chio untuk menjebak Kairos. Ruby takut jika suaminya ini kembali menggila hingga berakibat melukai Chio tetapi, saat Kairos naik keatas ranjang lalu memberikan pelukan hangat, Ruby mendadak kaku ditempat nyaris tidak mampu hanya sekedar menghembuskan napas.
Flash back!
Alis mata Ruby mengernyit heran saat mendapati sang putra yang tampak melamun seraya mengaduk-aduk makanan. Tidak biasanya Chio bersikap seperti itu hingga Ruby dibuat cemas, takut-takut jika Chio terserang sakit.
"Boy? Kau baik-baik saja? Kenapa sejak tadi tidak dimakan apa makanannya kurang enak?"
Alechio terkesiap, buru-buru menggelengkan kepala.
"Tidak, By! Masakanmu selalu yang paling enak."
"Lalu? Ada apa, hm?" Ucap Ruby bertanya lembut sambil mengusap kepala Chio yang duduk bersampingan dengannya.
Bocah tampan itu menghela napas berat. Dari ketenangan yang dia tunjukan saat ini sejujurnya terpendam rasa curiga, gelisah, juga ketakutan.
"Chio??"
"Dia berada disini, By!" Ucap Chio tegas dengan sorot mata tajam kedepan.
"Dia siapa maksudmu?"
"Pria bajingan itu!" Chio menjawab geram apabila setiap kali mengingat tentang Daddy-nya.
Bola mata Ruby terbelalak lebar. Ia terkejut bukan main. Jantungnya berpacu hebat seolah memberikan sinyal tanda bahaya. Sungguh Ruby benar-benar tidak menyangka jika ucapan itu benar adanya.
Kairos adalah seorang ketua Mafia yang memiliki jaringan hampir tersebar luas dimanapun. Walau begitu Ruby merasa sangat yakin mungkin saja Tuhan masih bersedia memberi kesempatan untuk dirinya dan Chio lari sejauh mungkin.
"Dari mana kau tahu, Boy?" Suara Ruby tercekat lirih bahkan tanpa sadar sampai meremas sendok yang ia pegang.
"Selama ini aku terus memantau setiap pergerakan mereka. Aku juga sadar jika kita tidak akan pernah bisa sembunyi terlalu lama sebab cepat atau lambat dia pasti menemukan kita!"
"Tenanglah. Jangan cemas, Boy! Aku bersumpah tidak akan membiarkan dia memukuli-mu lagi. Sepertinya masih sempat untuk kita pergi meninggalkan Villa ini. Ayo, Boy kita ke_____"
"Pria itu berada didalam kamar-mu!"
Duarr!
Seolah tersambar petir di malam hari tanpa adanya hujan, tubuh Ruby sontak membeku dengan kedua mata membelalak lebar. Syok? Tentu saja! Jika Chio mengatakan Kairos ada dikota yang sama sama Ruby masih bisa tenang. Tetapi Chio berkata Kairos ada didalam kamarnya. Oh God, sejak kapan dan bagimana bisa?

KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE WITHOUT LOVE || 🔞
ChickLitArea 21+. Terdapat adegan kekerasan fisik, ucapan, serta tindakan. Seluruh cerita ini di buat hanya untuk hiburan semata bagi para pembaca juga penulis sendiri. Kisah dan karakter yang ada didalam cerita tidak mencerminkan kehidupan asli bagi p...