Happy Reading
Typo!
...
Jam menunjukkan pukul 10.30 pagi, dan Ruby sudah terlambat. Selain karena kebiadaban sang suami yang memperkosa dia saat dini hari tadi, sebenarnya Ruby juga terlalu menikmati hingga tidak sadar kembali tertidur dan berakhir dengan bangun kesiangan seperti sekarang.
Berbagai sumpah serapah dari mulut ibu satu anak itu sudah persis bak kicauan burung beo di telinga Kairos yang dengan tidak tahu diri justru santai tidur diatas ranjang dengan posisi tengkurap. Dan jangan lupakan si duplikat Alechio yang juga ikut-ikutan malas bangun seperti Daddy-nya itu.
"KARENA KAU AKU JADI KESIANGAN! CHIO-PUN TIDAK PERGI SEKOLAH HARI INI! KAU BENAR-BENAR, KAIROS! SUDAH TAHU AKU AKAN PERGI BEKERJA TAPI KAU MALAH USIL! CHIO JUGA, KENAPA TIDAK BANGUN LEBIH AWAL UNTUK BERSIAP KE SEKOLAH?? KAU ITU BARU MASUK SEKOLAH KEMARIN TAPI SEKARANG MALAH BERMALAS-MALASAN. KALIAN INI______OH ASTAGA!!"
Wajah Ruby merah padam kala melihat Kairos dan Chio sama sekali tidak terusik akan siraman rohani paginya.
"Ck! Dasar anak dan ayah sama saja!!" Ruby kembali bersungut-sungut seraya mengenakan bedak serta make up tipis dengan sangat buru-buru didepan cermin meja rias.
Setelah semua dirasa telah selesai, Ruby lantas meraih tas dan ponselnya. Sudah tidak mood lagi mengurus Kairos dan Alechio yang pulas tidur, bahkan dengan lantang Ruby sengaja membanting pintu kamar seraya meneruskan omelannya diluar sana.
"TIDAK ADA YANG BISA DIHARAPKAN MEMANG! SELALU SAJA MEMANCING EMOSIKU DAN.... OH TUHAN! CLOVIS? KENAPA LAGI DENGAN MOBILKU?!"
Suara Ruby yang mengamuk dibawah sana masih terdengar sayup-sayup. Kairos mengulum senyum geli dengan kedua mata yang terpejam, menyambung kembali tidur nyenyak-nya.
Bagaimana Ruby tidak marah dan emosi? Mobil dia saat ini terlihat benar-benar sangat menyedihkan. Jika kemarin hanya ban saja yang koyak maka sekarang, keempat ban itu sudah hilang entah kemana.
Mau melapor pada polisi pun rasanya percuma saja, toh Ruby sudah tahu siapa pelaku kurang kerjaan itu.
"Nyonya! Maafkan saya karena telah lalai lagi dalam menjaga mobil anda. Seingat-ku kemarin padahal baru saja di servis," ucap Clovis merasa sangat bersalah.
"Demi tuhan, bisa-bisa aku mati terkena tekanan darah tinggi jika seperti ini terus." Gumam Ruby mengipas wajahnya sendiri agar sedikit lebih tenang.
Daripada terus marah-marah, ia memilih untuk memeriksa ponsel hingga ada begitu banyak panggilan masuk dari Joseph.
"Nyonya!" Hana datang dari dalam dengan sedikit terburu-buru menghampiri keberadaan Ruby.
"Ada apa?"
Ibu muda satu anak yang tampak pusing dengan semua kekacauan itu, ingin sekali rasanya menendang sang suami agar menghilang dari pandangan dan juga Villa. Kairos sudah persis seperti pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan selain merecoki hidupnya.
"Tuan tadi pagi berpesan padaku agar melarang anda untuk pergi bekerja, Nyonya!"
"Jadi dia sudah bangun sejak pagi?" Ruby bertanya setengah menggeram.
"Benar, Nyonya! Ma-maaf karena aku tidak berani membantah perintah Tuan," Hana berkata gugup, takut jika Ruby akan murka atas kelancangannya yang mendengarkan perintah Kairos.
Ruby hanya mampu menghela napas pelan, jika sudah begini maka ia tidak akan bisa pergi bekerja. Apalagi mobil suaminya pun entah sudah hilang kemana.
"Sudahlah! Tolong buatkan aku minuman saja. Tetapi yang dingin," pinta Ruby pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE WITHOUT LOVE || 🔞
ChickLitArea 21+. Terdapat adegan kekerasan fisik, ucapan, serta tindakan. Seluruh cerita ini di buat hanya untuk hiburan semata bagi para pembaca juga penulis sendiri. Kisah dan karakter yang ada didalam cerita tidak mencerminkan kehidupan asli bagi p...