Happy Reading
**
Typo!
.
.Ruby mendorong dada Kairos yang tidak siap hingga tubuh pria itu terlempar kedalam kolam renang penuh dengan bola-bola kecil.
"Jalang, Sialan!!" Umpat Kairos setengah membentak saat muncul di permukaan air.
Alechio menatap tajam padanya, lalu menarik tangan Ruby agar mendekat. "Apa yang kau lakukan, By? Jangan dekat-dekat dengan dia lagi." Protes Chio menatap tidak suka pada Ruby.
"Boy! Dia sudah bekerja keras. Jadi aku hanya memberi sedikit upah." Ruby menatap penuh seringai pada Kairos. Pria itu tampak geram mendengar ucapannya.
"Jangan lakukan itu atau aku tidak akan main denganmu lagi, By!" Ancam Chio menyipitkan mata tajam.
"Baik. Tadi itu adalah yang terakhir."
"Kalau begitu berjanjilah?"
Ruby hanya mengulum senyum, tidak akan berjanji sebab belum tentu dia akan ingat dengan janji itu. "Ayo kita berenang."
"By. . .," kesal Chio menghentakkan kaki sebal.
Kairos menatap tajam pada putranya dari arah kolam, tapi Chio masa bodoh. Bocah tampan itu hanya fokus pada Ruby yang mengabaikan permintaannya. "Berjanjilah kau tidak akan mencium pria lain lagi selain aku, By." Tegak Chio tidak ingin mengalah.
Kairos yang entah kenapa tiba-tiba merasa kesal dengan ucapan putranya sontak melempar satu bola plastik hingga mengenai kepala bocah itu.
Chio melotot tajam namun Kairos melakukan hal yang sama. Mereka saling bertatapan sengit seakan ingin bertanding mengeluarkan bola mata masing-masing.
Melihat momen ayah dan anak sudah mulai tercipta, Ruby lantas mengompori Chio agar balas melempar balik pada Kairos. "Boy, kau harus membalasnya. Jangan biarkan dia merusak wibawa Chio tampanku ini.."
Chio mengangguk antusias. Dengan penuh semangat empat lima dia mengambil bola-bola yang ada di keranjang dekat kolam, lalu melemparkannya pada pria itu.
"Ck. Dasar pembangkang! Kau memang anak tidak tahu di untung." Maki Kairos tidak mau kalah. Membalas setiap lemparan Chio hingga merek jadi perang bola. Kairos melempar tiga sekaligus sebab tangannya yang memang jauh lebih besar.
Ruby hanya berdiri di pinggir kolam menyaksikan bagaimana Chio yang terus berusaha menghindari setiap lemparan bola dari Kairos, dan tanpa sadar kedua ayah dan anak itu main bersama.
"Terima ini." Teriak Chio melempar keranjang bola sekaligus hingga mengenai kepala Kairos.
Hal itu sontak membuat tawa Ruby pecah sebab melihat kepala Kairos yang terkurung di dalam keranjang bola tersebut. "Oh, Astaga! P-perutku. . . ," Ruby terkikik puas seraya memegangi perut yang terasa sakit karena tertawa.
Melihat bagaimana Ruby yang begitu bahagia atas penderitaannya, Kairos berenang menepi ke pinggir kolam lalu menarik kedua kaki wanita yang berdiri disana itu.
"Kairos!!!" Pekik Ruby terjatuh ke dalam kolam.
Alechio yang panik pun reflek ikut terjun, berenang menggapai tubuh Ruby tapi sayang, kalah cepat dengan manusia temperamen seperti Kairos. Pria itu menyelam lalu menarik kaki Ruby ke dasar kolam! Dalam situasi seperti ini saja keinginan membunuhnya terasa sangat menggebu.
Ruby coba berontak dan berusaha melepaskan diri, tapi Kairos malah beralih menarik pinggangnya hingga tertekan ke dasar kolam lumayan cukup dalam.
'Kau berniat membunuhku?' Bola mata Ruby melotot lebar, seakan menyuarakan kemarahannya pada Kairos yang tersulut emosi.

KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE WITHOUT LOVE || 🔞
ChickLitArea 21+. Terdapat adegan kekerasan fisik, ucapan, serta tindakan. Seluruh cerita ini di buat hanya untuk hiburan semata bagi para pembaca juga penulis sendiri. Kisah dan karakter yang ada didalam cerita tidak mencerminkan kehidupan asli bagi p...