Dia Pergi Lagi ..

129 19 3
                                    

                                   Happy Reading





Typo!





       .....



   BRAKK!!

    Ruby yang baru saja selesai mengenakan masker di wajah seketika terlonjak kaget kala pintu kamarnya dibuka dengan kasar. Ia ingin mengajukan protes pada sosok Kairos yang datang-datang membawa raut wajah kalap seperti itu, nyaris membuat jantungnya melompat keluar.

"Apa sekarang kau memiliki hobi lain merobohkan pintu?? Kenapa tidak sekalian saja dinding kamar ini kau robohkan juga?!" Ruby bersungut-sungut geram.

Namun, kali ini Kairos tampaknya tidak bisa dibawa bercanda. Terbukti dati langkah lebar pria itu yang langsung mendekat kearah Ruby lalu menarik lengannya kasar hingga mau tidak mau ia terpaksa bangkit dari kursi meja rias.

"Apa maksudmu dengan semua ini, Huh?!" Nada suara Kairos setengah meninggi.

Alis mata Ruby berkerut dalam. "Apanya?" Walau tidak mengerti ia tetap mencoba untuk bersikap tenang melihat raut wajah Kairos yang sangatlah menyeramkan dengan rahang mengetat serta mata pekat yang melotot tajam. Ia sudah sangat terbiasa dengan amukan suaminya ini.

"Jangan pura-pura tidak tahu, RUBY!!"

"Aku memang tidak tahu! Maka dari itu bicaralah yang jelas agar aku dapat memahaminya." Ruby menyentak tangannya dari cengkeraman Kairos namun sayang, tidak dapat terlepas.

Alih-alih melepaskan, Kairos justru malah menarik Ruby lebih mendekat padanya. Wajah cantik wanita itu tertutup oleh masker setipis tisu yang berbahan lembab. Aroma herbal tercium jelas dalam indra penciuman Kairos.

"Apa yang kau lakukan dengan pria itu?" Ia bertanya dengan gigi yang saling bergemelatuk kuat. 

Ruby terdiam sejenak. Apa mungkin Kairos mengetahui tentang pertemuannya bersama Dokter Diego siang tadi? Jika benar seperti itu, maka orang yang patut ia curigai hanyalah Chio. Yah, sebab jika anak buah Kairos mengawasinya dari kejauhan jelas Ruby akan sadar.

Chio memang benar-benar. Jika sudah begini, Ruby harus siap berurusan dengan emosi dan cemburu buta suaminya ini.

"Maksudmu Diego?" Ucap Ruby santai.

"JANGAN MENYEBUT NAMANYA!!" bentak Kairos meletup-letup.

Spontan Ruby memejamkan mata. Tidak ingin sampai terpancing oleh amarah Kairos sebab pria ini memang bersumbu sangat pendek. Melayani amarah dia hanya akan berakhir pada pertengkaran tak berujung. Kairos, tipikal orang yang tidak akan mau mendengarkan penjelasan orang lain bahkan terkesan memojokkan.

"Berani sekali kau menemui pria itu di belakangku! Apa maksudmu? Merasa sangat hebat? Hum?"

"Kami hanya tidak sengaja bertemu," jawab Ruby melepaskan masker di wajahnya dengan satu tangan lain yang terbebas dari cengkeraman Kairos lalu meletakkan benda itu keatas meja rias.

Namun, Kairos tentu tidak akan dengan mudah percaya pada jawaban yang Ruby berikan begitu saja. Mau bagaimanapun kondisinya, sang istri dan Dokter itu adalah kenalan lama yang sudah sangat akrab. Dia tidak suka, dan merasa gila saat melihat Ruby yang begitu ringan melemparkan senyum serta tawa cantiknya pada pria lain.

"Kau pikir aku percaya pada kebohonganmu." Desis Kairos membuat mata Ruby membola tajam.

"Jika tidak percaya, lalu untuk apa kau bertanya padaku? Lebih baik ikuti saja pikiran pendekmu yang dangkal itu!!"

"DIAM!!" Bentak Kairos, "APA KAU MENYUKAI PRIA SIALAN ITU?! CINTA LAMA BERSEMI KEMBALI, IYA?!!" amuknya dengan deru napas memburu.

Ruby benar-benar jengah. Pasalnya Kairos memang memiliki temperamen yang sangat buruk hingga tidak mampu untuk mengendalikan diri sendiri. "Aku tidak menyukai siapapun!" Tekan Ruby.

MARRIAGE WITHOUT LOVE || 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang