Chapter 10 (Salah paham)

269 52 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Teetee panik, sudah seminggu ia tak melihat ibunya, baik disekolah dan diarea rumah, ayahnya juga tak ada. Wali kelas hanya mengatakan bahwa ibunya sakit diabsen, dan itu membuat Teetee makin kalut.

Ketika mencari ayahnya maka guru akan mengatakan bahwa ia sedang izin. Ia sudah akan memutuskan menerobos lokasi Lamnoi ke rumah ayahnya bila hari ini ibunya belum datang namun ia senang melihat ibunya memasuki kelas pagi ini, ibunya masih ada dan tersenyum kearahnya.

“wah, anak idiot sudah kembali, kau sakit apa?” ejek yang lain dan Yim tentu tak menjawab ejekkan itu dan memilih duduk dibangkunya

“harusnya dia bersekolah disekolah khusus, kenapa da harus bersekolah disekolah kita”

“bicaranya tak jelas, dia keterbelakangan mental, kasian”

“kalau dia tak menjawab pertanyaan guru, aku kira dia bisu”

“aku melihat beberapa kissmark dilehernya, itu sering, mungkin dia juga jadi palacur sekarang” tawa yang lain dan Teetee mengepalkan tangannya tak terima, dengan cepat ia menghajar siswa yang menghina ibunya sebagai pelacur, Yim kalang kabut melerai Teetee, ia berdoa semoga anak itu tak terluka dan tak ketahuan guru atau semua akan jadi masalah besar dan doanya tak terkabul.

Karena keributan yang berisik itu mengundang guru kekelas mereka dan menarik siswa lain beserta Teetee yang berkelahi dan memberinya sangsi juga hukuman fisik. Hal itu membuatnya dihukum membersihkan toilet bersama anak lain yang terlibat perkelahian tadi. Dengan kesal Teetee menjalankan hukumannya dan menatap tatapan benci dari siswa lain yang terkena hukuman juga.

“kalau kau tak ikut campur! Kita tidak akan bernasip seperti ini!” kesal yang lain

“sok jadi pahlawan!”

“aku akan merobek wajahmu kalau kau menghina  Yim!” balas Teetee menatap mereka tajam, tatapan itu tak asing, sorot mata tajam saat marah itu persis seperti milik Tutor, idola sekolah mereka

“kau anak baru, sok jagoan” mereka kesal dan melepas sapu juga pel ditangannya dan dua siswa memegang Teetee mengunci pergerakkannya dan yang satunya lagi siap menghajarnya namun tangannya terhenti saat Tutor keluar toilet dan dengan refleks menangkap tangan anak yang nyaris memukul Teetee, Tutor juga tak mengerti, tangannya refleks saja bertindak tanpa dikendalikan otaknya.

“kalian sudah dihukum dan masih mau lanjut berkelahi? ” tegur Tutor dan mereka semua melepaskan Teetee, tak mau mencari masalah dengan Tutor. Lalu Tutor melirik Teetee dan menariknya menjauh dari mereka semua.

“ada apa? Kau menolongku lagi, kau menyukaiku?” ejek Teetee

“tipeku sama sekali bukan anak ingusan pantat biru sepertimu!” kesal Tutor pada hal saat ini mereka seusia

“ya aku tau, tipemu berkulit putih dan imut seperti Yim” balas Teetee

“jangan konyol, dia hanya mainanku” jawaban Tutor malah membuat Teetee tertawa lucu

“suatu saat nanti, kau bahkan tak bisa keluar rumah tanpa izin darinya, kau ketakutan hanya karena lirikan matanya saat dia kesal” gumam Teetee

“dalam mimpimu!!”

“lihat saja nanti!” Teetee tak ingin kalah, mereka memiliki keras kepala yang sama

“jadi kau terus membela Yim, kau menyukainya?” tanya Tutor membuat Teetee menyipitkan mata curiga kearahnya lalu berekspresi menantang kembali

“tentu saja, senyumannya manis, dan dia hanya bicara normal padaku, dia cerewet hanya padaku, dia tertawa juga hanya untukku, dia sangat cantik, aku tergila-gila padanya, aku bahkan rela menukarkan nyawaku untuknya” jawab Teetee dengan tegas lalu Tutor terdiam mendengarkannya

“dia bisa bicara normal?” tanya Tutor tak percaya dan Teetee mengangguk bangga

“bila tak ada pertanyaan lagi, aku akan pergi” santai Teetee tersenyum mengejek dan kembali menyelasaikan hukumannya.

.
.

Teetee memakan makanan dengan lahap dikelas, walau ada larangan makan dikelas saat jam istirahat ia tak peduli itu karena ibunya hanya berdiam diri dikelas, bila keluar kelas ia hanya akan dijahili siswa lain

“ku dengar Tutor menolongmu tadi sampai anak lain takut mencari masalah denganmu juga, mereka pikir kau temannya?” tanya Yim dan Teetee mengeleng sambil menelanan makanannya

“tidak juga, aku saja ingin menghajarnya sampai mati” kesal Teetee

“saat kau keracunan juga dia sangat panik, dia tak seperti itu pada orang lain. Sepertinya dia sangat menyukaimu?” tanya Yim membuat Teetee nyaris tersendak makanannya, Yim dengan cepat memberikannya air

“tidak, jangan salah paham. Dia tak mungkin menyukaiku dengan perasaan seperti itu” Teetee bingung menjelaskannya

“lalu apa?” tanya Yim dengan suara pelan, dan Teetee mengerutkan dahinya ia sampai menatap lekat wajah ibunya, apa itu? kekecewaan?

“jangan bilang kau menyukainya?!” syok Teetee

“tidak!! Dia menjahatiku, itu tidak mungkin!!”

“oh, benar. Dia menyiksamu secara tak manusiawi dan melakukan pelecehan! Tak pantas menyukai pria gila seperti dia! Jangan MENYUKAINYA! Setidaknya jangan sekarang!!” tegas Teetee hingga Yim mengangguk walau ia merasa Teetee sangat aneh

.
.

Tbc (Berikan vote :’)

Tbc (Berikan vote :’)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Back To 2007 (TutorYim Family) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang