Chapter 3 (Mama!!)

567 60 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Teetee duduk taman kota, ia sudah lelah berjalan, ia baru saja mencari rumahnya dan yang ia dapati hanyalah satpam rumahnya yang ia tak kenal mengusirnya. Sekarang ia tak bisa masuk dalam kawasan rumahnya lagi dan dianggap orang asing. Ia bingung, lelah dan juga lapar. Ia belum makan apapun. Ia tak bisa menghubungi orang tuanya. Setiap orang yang ia tanyai nampak aneh dan ngotot bahwa berada ditahun 2007 pada bulan april, bahkan ditahun 2007 saja dia belum lahir, diprogramkan saja oleh ayah ibunya pasti belum.

“apa aku benar-benar berada  dimasa lalu? Mustahil, kenapa aku jadi percaya? Ini pasti mimpi!” Teetee menampar pipinya sendiri dan rasanya sakit menandakan ia tak bermimpi. Ia tak punya pilihan saat ini selain menurunkan egonya. Ia kembali berdiri dengan sisa tenaganya ia berjalan lesuh menuju apatemen yang ditunjukkan pria yang mengaku malaikat maut tadi pagi.

.
.

Ia menghapus peluh didahinya dan melirik rumah keluarga ibu yang bersebelahan dengan gedung aprtemen itu, ia makin yakin mungkin saja ia berada dimasa lalu saat bentuk rumah neneknya masih bentuk lama pada hal dijamannya sudah direnovasi lebih modern. Ia berjalan lesuh memasuki apartemen menuju kamar 303. Saat ia membuka kamar itu dan masuk, nampak kamar sederhana dan tidak terlalu besar, bila itu ayahnya maka dia akan diberikan apartemen mewah. Ia hanya pasrah dan ia nampak senang melihat makanan sudah tersiap diatas meja dalam kamar. Karena ia lapar, ia tak banyak berpikir dan makan dengan lahap.

“akhirnya kau menyerah juga” Teetee menoleh dengan makanan yang masih penuh didalam mulutnya, ia melihat pria yang mengaku menjadi malaikat maut entah dari mana sudah duduk dikursi tepat dihadapannya, sambil melipat tangan dan tersenyum mengejek. Teetee sudah tidak peduli, itu malaikat atau setan, ia sudah depresi dengan keadaanya sekarang.

“aku harap kau menjadi anak baik, dan lebih mendengarkanku”

“aku ingin pulang!” kesal Teetee menatapnya tajam

“sikap arogan dan kurang ajarmu belum hilang juga, kau sama sekali belum kapok dengan situasimu”

“katakan? Aku dimana?!” kesal Teetee saat mendapat sedikit energi dari makanan

“kau berada di masa ayah ibumu saat mereka masih 17 tahun sama sepertimu”

“untuk apa? Ini sangat tidak masuk akal”

“ini sangat masuk akal karena kau sebenarnya harus mati namun masih diberi kesempatan sekali” jelasnya yang membuat Teetee tidak paham sama sekali

“aku mau pulang!”

“tidak semudah itu, mulailah sekolah besok, aku sudah mengurusnya dan jadilah siswa baru yang baik” senyumnya dan dalam sekejap pria itu menghilang

“sial!! dia benar-benar bukan manusia?”

.

.

Setelah kenyang Teetee berjalan melihat kamar kecil itu, tak ada pilihan lain selain menunggu dipulangkan oleh pria aneh tadi. Ia hanya perlu bertahan hidup sementara saja. Ia membuka lemari dan menemukan seragam dan peralatan sekolah dan beberapa pakaian santai yang seolah sudah disiapkan, dimeja belajar juga sudah ada buku-buku pelajaran. Teetee begitu lelah, ia berbaring ditempat tidur dan berlahan tertidur lelap.

Back To 2007 (TutorYim Family) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang