Chapter 20 (Tinggal bersama)

485 72 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

“Jadi kau ingin membawanya tinggal bersamamu?” tanya sang ayah menatap putranya yang kini duduk bersama mereka makan malam, biasanya anaknya itu lebih suka berada dikediamannya sendiri dibanding dirumah orang tuanya, ia tak suka dikekang namun ayahnya memaklumi. Kalau dia sampai datang dikediaman mereka, pasti anak itu membicarakan hal serius.

“ya aku serius” jawabnya, ia tau memasuki kawasan wilayah Lamnoi tidaklah mudah, tidak semua orang bisa masuk sebagai tamu apa lagi tinggal bersama salah satu anggota keluarga. Kawasaan keluarga ini sangat luas bahkan dikekelilingi tembok tinggi untuk membatasi diri dari pihak luar. Layaknya istana modern, dan sangat tidak masuk akal bila sekaya raya itu hanya karena bisnis biasa.

Sebenarnya bagi Tutor terlahir dikeluarga serba berkelebihan tak semenarik cerita orang-orang, sejak kecil harus belajar melindungi diri sendiri. Setiap hari seolah banyak musuh mengikuti, karena ia tau bisnis ini tak semuanya normal.

“bukannya kau suka menyiksa, memperbudak, dan mengancamnya?” tanya sang ayah, Tutor terdiam. Jadi selama ini ayahnya tau semua, pada hal ayahnya jarang ditempat karena sibuk

“ayah tau?”

“tentu saja, kau berani mengancam akan menghancurkan keluarganya bila tak tunduk padamu atau melaporkan kejahatanmu, pada kau tau sendiri itu tak mungkin kita lakukan, keluarga kita juga bergantung dan berhutang pada mereka selama ini, bila Yim tau kenyataannya, harusnya dia yang mengancammu” jawaban ayahnya membuat Tutor terkejut

“dia saja terlalu penakut dan percaya” gumam Tutor

“dan karna itu kau mau dia tinggal denganmu, dan kau memperbudaknya?” tanya sang ayah

“tidak, aku tidak akan memperlakukannya seperti itu”

“entah kami bisa percaya padamu atau tidak” kini sang ibu ikut khawatir dengan anaknya

“kalau dia tinggal sendirian, bisa saja orang-orang itu kembali dan membunuhnya” ucap Tutor dan membuat ibunya tersenyum miring

“kau mengkhawatirkannya? kau bisa peduli dan punya hati manusia juga?” ejek sang ibu

“bu, aku ini anakmu” Tutor tak terima dihina ibu sendiri

“orang-orang itu tak akan kembali, sebagaian akan membusuk dipenjara dan yang berhasil lari dari hukum sudah kusuruh beberapa orang membunuh mereka, tak usah khawatir. Aku sudah memastikannya” jelas sang ayah, ia sudah mengurus semuanya hingga bersih

“aku akan tetap membawanya” paksa Tutor

“aku tak melarangmu, dan aku tak akan ikut campur dengan urusanmu, selagi hanya Yim” santai ayahnya dan ibunya mengangguk setuju, keluarga mereka dari dulu bekerja sama dengan keluarga khansawa. Dan karena menjadi sekutu dan membantu keluarga Lamnoi, keluarga itu dihabisi dalam semalam.

“dan berhenti menakut-nakutinya. Adikmu tidak sepenuhnya dibunuh oleh kakaknya, mereka terlibat kecelakaan” nasehat sang ibu, ia menunduk sedih mengingat anak bungsunya meninggal dalam kecelakaan tak wajar tiga tahun lalu, ia yakin itu salah satu perbuatan musuh bisnisnya tapi semuanya sudah dihabisi oleh suaminya. Tutor hanya diam sambil mengaduk makannya, ia jadi tak nafsu makan, lalu menatap ibu dan ayahnya

Back To 2007 (TutorYim Family) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang