Chapter 18 (makna bunga kesayangan mama)

518 80 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Yim membuka matanya, menyesuaikan cahaya matahari yang masuk, pertama kali yang ia lihat adalah langit-langit kamar rumah sakit, ya mereka selamat

“mama!” dan suara dengan konyol selalu memanggilnya mama adalah Teetee yang langsung menangis memeluknya saat ia sadar

“Teetee? Aku baik-baik saja, dan aku bukan mamamu, aku belum pernah melahirkan” frustasi Yim dan Teetee mengangguk saja

“Tee, mana Tutor?” tanya Yim khawatir

“dia dirawat dikamar sebelah, dia baru saja selesai oprasi dan mendapatkan perawatan khusus karena luka yang cukup parah di perutnya” jelas Teetee

“bagaimana keadaannya?”

“dia baik-baik saja, dia akan segera sadar” jawab Teetee

“aku harus melihatnya”

“tapi…”

“bantu aku Tee!” paksa Yim.

.
.

Teetee mendorong ibunya di kursi roda, bukannya Yim tak bisa berjalan, hanya saja ia masih lemas dan harus banyak menyimpan energi agar cepat pulih. Yim memasuki kamar Tutor, dan menemukan pria yang selalu menatap tajam orang lain itu kini tertidur tak berdaya, ia jadi sangat iba melihatnya.

Tutor seperti itu karena melindunginya bahkan berkali-kali melindunginya walau Tutor juga berkali—kali mengatakan bahwa dia membencinya.

Yim mengulurkan tangannya, menyentuh wajah pucat Tutor, ia sedih melihat Tutor tak berdaya seperti ini dan Teetee juga merasa sedih melihat ayahnya yang selalu nampak kuat menjadi tak berdaya dan hanya bisa terbaring ditempat tidur rumah sakit dibantu oleh alat medis.

“sakit saja, dia masih sangat tampan, wajar saja kau jatuh cinta padanya walau dia menyiksamu secara tak manusiawi” komentar Teetee dan Yim hanya tersenyum tipis walau matanya memancarkan kesedihan yang teramat sangat.

Ia membuka telapak tangannya, memperlihatkan salah satu  kepingan bunga liar Clitoria ungu yang saat itu terbawa dikantong hoodienya. Sampai sekarang Teetee sama sekali tak mengerti akan bunga favorite ibunya.

Biasanya orang lain menyukai mawar, melati, tulip, atau bunga indah lainnya, tetapi ibunya malah menyuakai bunga liar dan bermakna sangat vulgar. Ia mengingat dimasa depan, ibunya sangat menyukai bunga itu, menanam dan merawatnya dimana-mana disetiap taman rumah, atau menjadikannya hiasan di dalam rumah, kadang-kadang Teetee sampai malu mengajak temannya kerumah karena pasti diejek perkara bunga itu.

“bolehkah aku bertanya? Kenapa kau sangat menyukai bunga berbentuk dan bermakna mesum dan sangat vulgar itu?” tanya Teetee dan lagi-lagi ia hanya melihat senyuman manis ibunya seolah bunga itu sangat bermakna

“awalnya pemikiran kita sama, aku juga tak menyukainya. Tapi sekarang aku sangat menyukainya” jawab Yim, kini ia sangat menyukai bunga itu, Clitoria ungu adalah jenis bunga pertama yang Tutor berikan padanya dengan penuh perhatian, bunga yang berada dihutan yang membuatnya bisa melihat dan mengenal sisi baik Tutor, bisa berbicara nyaman dengannya tanpa rasa takut apapun.

Back To 2007 (TutorYim Family) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang