Chapter 12 (Kucing Ibu)

561 75 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Entah sudah berapa lama Teetee ada dimasa lalu, bulan demi bulan terus berlalu kalau dia mencoba dengan serius menghitung mungkin sudah sekitar empat bulan, dan orang tuanya tak ada perkembangan, sesekali ia melamun bagaimana bisa orang tuanya saling mencintai dimasa depan? Sedangkan dimasa lalunya ayahnya sangat keji dan ibunya disiksa olehnya.

Bagaimana ia bisa terlahir menjadi anak kesayangan mereka? Ia jadi takut sendiri, dan menduga-duga akan anak dari hasil pemerkosaan ayahnya. Ia geleng kepala menepis pikiran bodohnya. Bila hasil pemerkosaan, mustahil ia berlimpah kasih sayang dimasa depan. Jelas-jelas dia anak sangat diinginkan.

“aku sudah mengerti!” senang Teetee memahami penjelasan ibunya, malam ini ia kerumah sang ibu agar membantunya menerjakan tugas kimia

“bagus. Setelah sejam lebih, akhirnya kau bisa juga!” senang Yim, entah mengapa ia yang bangga

“tentu saja, itu karena kau sangat pintar menjelaskan”

“sebenarnya pola pikir kita sama, kau juga pintar hanya perlu pendekatan saat belajar, kau tak bisa belajar dengan pembelajaran kaku karena kau mudah bosan”

“kau memang sangat mengenalku” senang Teetee refleks memeluk ibunya, ia sangat merindukan pelukannya dan manja padanya

“oh, jadi kau bisa bicara normal dan setiap hari seperti orang bisu?” suara Tutor membuat mereka menoleh melihatnya sudah ada dalam kediaman keluarga sang ibu malam-malam begini. Melihat kehadirannya, Yim refleks mengalihkan tatapannya dan terdiam, Tutor tersenyum miring, ia sedikit kesal karena Yim pilih-pilih orang dalam berbicara

“ternyata kau pemilih juga, apa suaramu semahal itu sampai kau pura-pura sulit berkomunikasi?” tanya Tutor lagi namun Yim hanya mengeleng, tidak membenarkannya. Ia saja bingung mengapa bisa lancar berbicara hanya pada Teetee seolah-olah mereka sangat dekat. Tutor berjalan dan mendekatkan mulutnya ketelinga kanan Yim

“kau bisa berkomunkasi padanya, tapi kau tidak pernah bicara padaku, dibawahku saja kau tidak mendesah, kau bahkan mengigit bibirmu sendiri sampai berdarah dari pada harus berteriak kesakitan” bisiknya, sangat pelan hingga Teetee berusaha mendengar namun tak bisa mendengar apapun. Yim tak merespon, baginya ia sudah terbiasa akan penghinaan itu dan membuat Tutor makin kesal padanya

“apa sebenarnya tujuanmu kesini lagi?” tanya Teetee tak sabaran

“bukan urusanmu!” balas Tutor kesal

“malam ini rumahku kosong, pembantuku pulang kampung, jadi kau harus jadi pembantuku malam ini dan masak makan malam” paksa Tutor kearah Yim, sudah biasa juga dia dijadikan budak jadi yah dia tak ada pilihan lain

“semua pembantu? Hei! Kediaman Lamnoi itu luas, pembantu banyak! Pulang kampung semua begitu? Lagian uangmu banyak, kau bisa beli makanan mewah dan enak” heran Teetee namun Tutor menatapnya tajam

Back To 2007 (TutorYim Family) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang