Chapter 11 (Family)

567 73 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Tutor melepas bola basketnya, peluh membanjiri tubuhnya yang lelah saat usai berlatih bersama teman setimya, mereka memang sedang sibuk sekarang membagi waktu belajar dan berlatih karena dua bulan depan mereka harus bertanding.

Ia meminum air mineral yang diberikan siswa berparas cantik padanya, salah satu siswa yang tergila-gila padanya namun ia tak tertarik, ia hanya mengambil air pemberiannya lalu siswa itu pergi karena Tutor tak terlalu menanggapinya.

“dia sangat sedih, setidaknya bicara padanya dan katakan terima kasih” ujar salah satu temannya

“ck, biarkan saja” malas Tutor, ia sedang lelah hanya untuk basa basi, sedang asik duduk dan bersantai melepas kelelahannya, mata tak sengaja melihat Yim yang sedang dibully beberapa siswa diarea dekat lapangan ia berlatih.

Sekitar lima siswa mendorong-dorongnya seolah saling mengoper tubuh Yim sambil tertawa-tawa, Yim yang masih pucat dan belum pulih karena Tutor memperkosanya habis-habisan waktu itu tentu terhuyung tak seimbang, ia terjatuh begitu saja dilantai koridor yang kotor.

Tak sampai disitu, salah satu dari mereka menarik wajahnya, mencoretnya dengan spidol seolah mengambarnya menjadi badut, dan mereka begitu terlihat bersenang-senang saat Yim hanya bisa menunduk dan pasrah.

“dia selalu dibully separah itu?” tanya Tutor pada teman yang duduk disebelahnya

“kau kemana saja? Dia bahkan populer karena dirundung sejak kelas satu” herannya

“aku memang tau dia dibully, tapi baru kali ini aku melihatnya secara langsung, kitakan tak sekelas, kelasnya juga jauh” jelas Tutor, ia memang tau Yim sasaran bullyan satu sekolah, hanya mendengar, dia terlalu sibuk pada dunia dan aktivitasnya sendiri jadi ia tak pernah melihatnya secara langsung dan tak peduli, lagian ia hanya menemui Yim bila ia niat menyakitinya dan melecehkannya

“secara pribadi, aku juga muak melihatnya, kau taukan! Dia bicara saja tak jelas, wajar saja banyak yang tak menyukainya” lanjutnya namun Tutor hanya terdiam melihat beberapa anggota timnya berjalan kearah Yim dan menariknya kearea mereka, Yim berusaha mengalihkan tatapannya dari Tutor, ia masih sakit hati karena Tutor memperkosanya tanpa ampun hingga ia seperti ini

Salah satu dari mereka mendorong Yim ketengah lapangan, dan melemparkan semua alat pembersih didepannya.

“karena petugas kebersihan sekolah sedang tak masuk, dan lapangan licin, jadi kau bersihkan!” paksanya. Yim tak melakukan perlawan, lagian melawan juga percuma. Ia berusaha berdiri dan mengambil semua alat lebersihan itu dan mulai mebersihkannya.

Tutor hanya melihatnya, matanya mengikuti semua aktivitas Yim. Ia juga baru tau bahwa sebagain teman setimnya pun menjadikannya bahan bullyan.

“setelah lantainya bersih kita latihan lagi, biarkan babu itu membersihkannya, ayo kita pergi kekantin dulu” ajaknya mendekati Tutor, namun Tutor tak bergeming, ia tau dengan jelas dan hanya dia yang tau bahwa dia memperkosa Yim secara brutal beberapa hari ini, ditambah bekerja berat dengan kondisi seperti itu membuat Tutor kalut juga

Back To 2007 (TutorYim Family) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang