๛TUJUH

213 15 0
                                    

●●●

TAK lama kemudian, seorang koki datang menghidangkan beberapa makanan mewah lainnya lalu menuangkan masing-masing gelas kosong pada sisi tuan muda dan nona, gelas itu di isi dengan redwine kemudian pergi begitu selesai dengan pekerjaannya.

Tasya menurunkan pandangannya, sedikit melirik pada sosok Jacob yang menatapnya dengan intens. Suasana ini sangat membuat Tasya tertekan, rasanya sikap Jacob sekarang lebih menyeramkan dari kemarin malam.

"Cheers." Ucap Jacob memulai lebih dulu dengan mengangkat gelasnya sedikit mengarah pada Tasya, namun gadis itu masih bergeming hanya menatap sosok pria di depannya.

Pria itu menaikan satu alisnya sembari tersenyum simpul menggoyangkan gelasnya memutar isiannya, menunggu Tasya melakukan hal yang sama.

Seperti robot yang di kendalikan oleh tuannya, tangan Tasya menggapai gelas tersebut dan mendekatkan gelasnya dengan milik Jacob sehingga menimbulkan dentingan yang cukup nyaring.

Mereka menikmati makanan dan minuman secara baik, hingga beberapa menit mereka telah menyelesaikan makanan masing-masing.

"Come here honey.." Ucap Jacob membuat Tasya segera mengangkat wajahnya menatap Jacob. Pria itu bangun dari duduknya berjalan mendekati Tasya.

Begitu sampai pundaknya di sentuh oleh tangan Jacob. Membuat gadis itu sedikit tersentak.

"Ikut aku." Ucap Jacob yang nada suaranya berubah menjadi dingin, sangat berubah dari yang beberapa menit yang lalu.

Tak lama beberapa orang masuk dengan membawa banyak barang seperti tas, gaun, high heels, dan beberapa aksesoris lainnya.

Kembali Jacob duduk di tempat duduknya menggapai sesuatu di atas meja mengeluarkan sebatang cerutunya menyalakan dan menghembuskannya dengan begitu santai.

"Pilih apapun yang kau mau, Tasya." Ujar Jacob.

Tasya menatap sosok Jacob, "Pergilah." Perintahnya pada Tasya.

Tasya terdiam, ia meremat ujung dressnya melihat tidak akan ada pergerakan dari gadis di depannya, Jacob bangun satu tangannya terulur membuat Tasya memejamkan matanya serta tubuhnya yang tersentak ketakutan. Tangan Jacob menyentuh kepala kursi yang Tasya duduki dengan sengaja Jacob menghirup cerutunya kemudian ia hembuskan pada wajah Tasya.

"Uhuk.. Uhuk.. Uhuk.." Melihat Tasya terbatuk, membuat Jacob merasa puas.

"Take of your clothes, honey." Ucapnya yang melepaskan tali pakaian yang di kenakan Tasya dengan mudahnya.

Tasya menatap tajam pada Jacob.

"Kau ingin menurut, atau merasakan sesuatu seperti sebelumnya?"

Jacob menurunkan sedikit demi sedikit gaun yang tengah digunakan Tasya. Menurunkannya sampai pinggang wanita itu, dan sekaligus membuka pengait bra yang di kenakan Tasya. Sementara empunya hanya bisa berdiam diri tampa bisa berontak atau pun menolak. Ancaman yang di katakan Jacob membuat Tasya tidak bisa berkutik, ia benar-benar takut.

"You have a beautiful body, Tasya and very sexy.." Bisiknya pada Tasya.

"Beranjaklah dan buka pakaianmu." Lanjutnya melirik deretan pakaian yang menggantung.

Kedua tangan Tasya bergerak ingin menutupi dadanya namun perkataan Jacob sukses menghentikannya.

"Jangan menutupinya."

Tasya mengigit bibir bawahnya, kemudian menurunkan kembali tangannya dengan tubuhnya yang bergetak perlahan-lahan ia melepaskan gaunnya hingga menyisakan kain tipis yang menutupi area sensitifnya.

Saat ini Tasya berdiri tepat di hadapan Jacob yang duduk di kursi dengan menghisap cerutunya menatap lamat pada Tasya, gadis itu tidak berani bergerak atau pun berbalik sebelum Jacob bersuara untuk memerintahkannya.

Pandangan pria itu menelisik seluruh tubuh Tasya dengan seksama, terlihat begitu banyak bekas luka di tubuh wanita cantik itu, bahkan ada yang lukanya sama persis dengan luka di tubuh Jacob. Jelas ia tau luka yang di dapatkan Tasya bukan dari penyiksaannya melainkan ulah seseorang. Terlepas dengan ia yang memang memberikan dua cambukan pada tubuh Tasya kemarin.

"Melangkahlah dan berdiri didepan sana." Tasya menuruti perintah Jacob.

"Berbalik, Tasya."

"Angkat wajahmu!" Lanjutnya dengan suara lantang membuat suaranya memenuhi ruangan.

Dengan terpaksa Tasya mengangkat wajahnya menatap sosok Jacob dengan pandangan yang kosong. Jemarinya tidak pernah diam  saling menaut satu sama lain, perasaan dan hatinya benar-benar hancur. Harga dirinya sudah hancur, benar-benar seperti binatang.

"Ambil itu, dan kenakan." Ucapnya sambil melirik deretan pakaian.

Tanpa basa basi Tasya mengambil gaun dengan asal tanpa memilihnya, tanpa memperhatikan apapun itu, Tasya hanya ingin segera menutupi tubuhnya.

"Buka, aku tidak menyukainya." Ucap datar Jacob membuat Tasya terkejut.
























●●●

YOU ARE ALWAYS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang