๛EMPAT PULUH DELAPAN

266 22 0
                                    

●●●

Jam menunjukan pukul 08.30. Kendaraan yang di gunakan Jacob memboyong keluarga kecilnya ke bukit tinggi baru tiba. Bleomei yang sejak tadi tertidur di gendongan Tasya, mulai sedikit terusik karena mengalami posisi tidur yang berubah.

Jacob yang mengambil alih tubuh Bleomei mempersilahkan Tasya untuk keluar mobil, sembari saru tangannya berada di bagian atas mulut pintu mobil.

"Mei bangunlah! Kita sudah sampai," ucap Soule yang keluar dari mobil setelah Janoses sementara Mark masih menunggu antrian.

"Biarkan Mei tidur lebih lama." ucap Jacob yang mengusap punggung kecil Bleomei agar lebih lelap.

"Ayo?" ucap Tasya menatap ketiga putranya.

Mark, Janoses dan Soule mengangguk setuju, mereka berjalan melewati jalan yang menanjak. Tempat yang mereka datangi adalah tempat berkuda yang mana harus berjalan kaki untuk sampai ke atas.

"Begitu sampai nanti, Sou mau kuda berwarna putih. Seperti pangeran di dongeng hehe.." ucap Soule mulai membayangkan.

"Pilihlah sesukamu," ujar Jacob begitu santai.

Tasya hanya menarik napas, selalu merasa maklum dengan sifat penguasaan Jacob.

Mark, Janoses dan Soule begitu antusias, mereka berjalan paling depan sembari melakukan beberapa pembicaraan. Sementara di belakang, Tasya dan Jacib yang menggendong Bleomei turut mendengar percakapan putra putra mereka.

"Ah! Terlalu lama, ayo lari!" ucap Soule mengajak Mark dan Janoses.

Soule yang baru akan melakukan aba-aba, Janoses sudah lebuh dulu melakukan gerakan, disusul Mark.

"Argh! Kalian curang!" seru tidak rela Soule, namun anak itu tetap berlari menyusul ketertinggalannya.

Tasya tersenyum sembari bergumam, "Dasar.."

"Kakak! Tunggu Sou!" seruan Soule.

Kebisingan itu mengusik tidur si bungsu, mata bulat itu terbuka, Tasya yang tak sengaja menengok seketika tersenyum menyapa si bungsu.

"Hei, Bleomei.." ucap Tasya. Bleomei yang baru terbangun itu memiliki mood yang kurang bagus, balita tersebut hanya terdiam namun menatap lekat pada wajah cantik Bubunya.

"Kenapa em?" ucap Tasya yang mengusap pipi Bleomei. Jacib turut memperhatikan keduanya dengan seksama.

Begitu mereka sampai, suara teriakan heboh Soule terdengar.

"Mei! Lihat Kakak!" ucap Soule yang sudah menunggangi juda berwarna putihnya.

Di dalam lapangan, Janoses sudah melakukan pertarungan dengan Mark keduanya sudah saling kejar-mengejar. Soule hanya menunggang dengan santai dengan di temani seorang pemandu yang memang sudah ahli di bidangnya.

"Eung...!" gumam Bleomei yang mengangkat wajahnya gerakan refleksi ingin melakukan hal tersebut.

"Sabar.." ucap Jacob mengingat kan Bleomei agar tidak terkesan buru-buru.

Begitu sampai di kandang kuda, Jacob menurunkan tubuh Bleomei, sementara Tasya duduk di salah satu bangku penonton yang tak jauh dari arena.

YOU ARE ALWAYS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang