๛EMPAT PULUH

260 21 6
                                    

●●●

Sore hari, para putra sulung telah kembali dari Mansion Aldebarack. Sambutan pelayan kedua putra Jacob dapatkan, Soule yang semula bermain bersama sang adik seketika meninggalkan Bleomei yang mengigit mainan karetnya, namun pandangan bayi itu mengikuti kepergian kakaknya.

"Kakak!" ucap antusiasme Soule sambil berlari.

Menyisakan Bleomei sendirian berjaga di dalam kamar utama, Jacob ada hanya saja pria itu tengah tertidur di sisi Bleomei dan Soule sebelum balita itu pergi. Sementara Tasya berada di dapur menyiapkan makanan malam untuk keluarga kecilnya.

"Kakak~!" ucap Soule. Mark yang melihat adiknya itu berlari menyambut tersenyum, kemudian menyamakan tingginya dengan sang adik kecilnya.

"Sudah merindukan Kakak rupanya hm?" ucap Mark di balas anggukan oleh Soule. Janoses hanya menatap keduanya dengan cuek.

"Lagian disuruh ikut, tidak mau." ujar Janoses.

Mark menatap tajam pada Janoses, empunya hanya mengedikkan bahu dan berlalu.

"Aku ada pr," ujar Janoses.

Mark menatap Soule. "Dede Meinya mana?"

"Di kamar, lagi main." Mark mengangguk.

"Oke, Sou kekamar dulu, nanti Kakak akan menyusul."

"Eung!"

Sementara di dalam kamar utama, Bleomei yang di tinggal melempar mainan yang di tinggalkan Soule. Anak bayi itu melempar beberapa potongan puzzle entah kemana, bosan menunggu bayi itu melepaskan mainan karet yang digigitinya dan mulai merangkak menaiki Daddynya.

"Heung.." gumam Bleomei mulutnya yang terbuka itu meneteskan air liurnya yang mana mengenai pakaian Jacob.

Karena tidak mendapatkan respon, Bleomei yang duduk di perut Jacob membaringkan tubuhnya dengan posisi tengkurap. Memeluk tubuh Jacob.

"Mei." panggil Soule yang berlari dan duduk di sisi tubuh Jacob. Bleomei memutar kepalanya, menengok Soule sembari kepalanya masih merapat pada dada Jacob.

"Ayo sini, jangan gangguin Daddy.. Nanti marah.." bisik Soule begitu pelan.

Bleomei bangun, kemudian tangan kecil itu memukul mukul dada Jacob membuat Soule menangkap tangan Bleomei.

"Kakak bilang jangan, kenapa kamu tidak mendengariku?"

"Sini.." lanjut Soule berdirj dan mengangkat tubuh adiknya yang berat. Balita itu mendudukkan kembali Bleomei di tempatnya, melirik Jacob yang tidak terganggu.

Bleomei kembali bermain di samping Kakaknya, sementara Soule mengerutkan alisnya, mencari sebagian potong puzzlenya, tangan kecil itu menggaruk kepalanya.

Melirik pada Bleomei, "Dede ya...?" sementara tersangka yang di curiga menatap dengan mata penuh binarnya, membuat Soule tidak jadi memaksa adiknya itu.

"Yasudah ganti yang lain saja.." ucap Soule memasukkan kembali kedalam kotak.

"Kakak sudah pulang, nanti akan kemari" ucap Soule pada Bleomei yang sibuk mengigit mainan karetnya, Soule yang gemas mengecup pipi Bleomei.

YOU ARE ALWAYS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang