๛LIMA PULUH LIMA

128 21 4
                                    

●●●

Setelah hampir 20 langkah, Mbak Laras bersama Bleomei meninggalkan Mansion. Mbak Laras baru tersadar ternyata dirinya sedang di tipu oleh si kecil.

Menghentikan langkahnya, Mbak Laras yang berpengan tangan dengan Bleomei menarik pelan genggaman itu, membuat empunya menghentikan langkahnya.

Bleomei mendongak, menatap bingung pada Mbak Laras.

"Nona Kecil bohongin Mbak La ya?"

"Eung? Nda.." balas Bleomei dengan menggelengkan kepalanya.

"Ini kita sudah jauh, tapi kenapa belum ketemu dengan bolanya?"

"Emm.." Bleomei tampak mencari dengan mengedarkan pandangannya.

"Ah! Itu! Na! Di ambil itu!" seruan Bleomei menunjuk anak balita seusianya.

Mbak Laras mengikuti arah yang di tunjuk Bleomei, sembari menghela napas.

"Nona, kamu tidak bisa berbohong. Itu sangat berbeda dengan milik Nona, kalau ketahuan Tuan Besar bukan hanya Nona yang dapat marah, tapi saya juga Nona.."

Bleomei yang tidak terlalu mengerti dengan apa yang di katakan Mbak Laras hanya mengangguk.

"Eh, Mbak La jalan-jalan ya?" ucap seorang ibu mengajak Mbak Laras berbicara.

"Kebetulan sekali, ini ada oleh-oleh dari keponakan saya mau berbagi dengan Nyonya Hailey tapi karena bertemu disini sekalian saja ya?"

Mbak Laras menerima kotak cake tersebut dengan kedua tangannya sebab ada beberapa kotak, membuat pegangannya terlepas dari Bleomei.

"Terimakasih, Bu.."

"Iyaaa.. Duluan ya?" ucapnya kemudian berlalu.

"Nona sebaiknya kita langsung ba...lik.. Nona? Nona Kecil? Nona Kecil!??" ucap panik Mbak Laras yang tidak mendapati Bleomei di sampingnya.

Bleomei yang tidak mendapatkan pengawasan itu sangat sangat bersemangat dan begitu cerah, balita itu berlari dengan kedua rambutnya yang di ikat dua tergoyang mengikuti tuannya, pita berwarna merah di masing-masing ikat ikut berterbangan akibat angin.

Bleomei mengikuti anak balita yang seusianya itu ke taman, cukup jauh dari Mansion Hailey Aldebarack.

"Hei Milandy kamu datang bersama siapa?" ucap anak balita berpcepol dua menatap bingung juga selidik.

Balita bernama Milandy itu berbalik menatap balita seusianya.

"Kamu mengikutiku?" ucap Milandy.

Bleomei tersenyum begitu ceria sembari mengangguk.

"Kenapa?" ucap Milandy tidak senang.

"Hai, namaku Bleomei hihi.." ucap Bleomei memperkenalkan dirinya.

"Hei! Aku tanya padamu, jangan mengambil perhatian!" ucap Milandy menampar rambut Bleomei, membuat empunya menatap bingung.

"Bleomei mau main juda.." ucap Bleomei dengan mata penuh binarnya.

"Ck! Nda mau main sama kamu, sana pergi!" ucap Milandy.

YOU ARE ALWAYS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang