๛SEMBILAN BELAS

153 14 0
                                    

●●●

Setelah kejadian beberapa jam yang lalu, Jacob meninggalkan Tasya begitu saja di rumah sakit, namun tidak benar-benar mengabaikan sebab pria itu menempatkan beberapa orangnya untuk mengantar Tasya kembali ke Mansion sementara pria itu pergi ke suatu tempat yang entah Tasya ketahui dimana.

Jacob pergi ke perusahaannya begitu ia memasuki ruangannya, sekretarisnya menghampiri.

"Pak, Tuan Yaya Arkanaksa sudah beberapa kali mengatur pertemuan ulang dengan anda, bagaimana selanjutnya?"

Jacob masih bersibuk dengan dokumen yang ada di tangannya. Melihat CEO nya tidak memberikan respon membuat Chitayya menghela napas.

"Tuan? Bagaimana jika kamu bertemu dengan Tuan Yaya Arkanaksa kali ini? Dia selalu mengunjungi perusahaan beberapa hari ini.." Ujar Chitayya.

"Sudah jatuh ya jatuh. Kenapa mesti mempertahankan hal yang sudah gagal?" Ucap dingin Jacob membuat Chitayya tertegun, merasa gugup dengan ucapan Boss besarnya.

Jacob mengangkat wajahnya menatap Chitayya dengan tajam, membuat gadis itu memundurkan langkahnya kebelakang, hampir oleng.

"Apa jadwalku?" Tanya Jacob.

"Ah? Eung! Anda akan menghadiri pesta kapal pesiar milik Tuan Aldebarack. Dan mungkin Tuan Yaya Arkanaksa juga akan hadir..." Ucap Chitayya yang memeriksa jadwal Jacob dengan tab yang di pegangnya, saat mengatakan soal Yaya Arkanaksa suaranya menjadi kecil.

"Mm." Gumam Jacob mendapatkan anggukan dari Chitayya dan berlalu.

Jacob menatap kembali dokumennya yang tak lain berisi tentang informasi terbaru dari Tasya.

Sebelumnya di rumah sakit.

"Desa Garoho, kau berasal dari sana, Tasya!?"

Tasya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Apa hubunganmu dengan Thommy?"

"Aku ti—"

"Katakan sejujurnya." Ucap dingin Jacob mengancam.

"Tho-thommy, saudara sepupuku.." Ujar Tasya menundukkan kepalanya.

Mendengar itu Jacob melepaskan tangannya dari pundak Tasya berlalu meninggalkan Tasya, sementara Johnny hanya menyaksikan dengan diam.

Tak perlu menunggu lama, Jacob sudah mengetahui yang sebenarnya soal Tasya. Dan dokumen yang tengah di gengamannya ia tatap dengan lamat.

"Kau sibuk ingin bertemu denganku, dan mengabaikan adikmu?" Gumam Jacob yang melemparkan kertasnya di atas meja.

"Persiapkan dia." Ucap Jacob menghubungi seseorang dan dirinya beranjak dari ruangannya.

●●●

"Nona, waktunya untuk bersiap," ucap salah satu pelayan yang memasuki kamar Tasya.

Tasya melirik jam, waktu baru menunjukkan pukul empat sore. Tiba-tiba beberapa berpakaian khusus rapih masuk ke dalam kamar Tasya, gadis itu yakin mereka bukan dari pelayan di kediaman ini mengingat wajah mereka begitu asing. Beberapa dari mereka terlihat membawa aksesoris dan beberapa gaun lainnya.

"Nona, Tuan Muda akan mengajak anda, untuk sebuah pesta khusus. Anda harus segera bersiap." Tugas sang pelayan.

Tasya hanya bisa mengikuti semuanya dengan patuh, merelakan dirinya kembali di percantik dan di dandani sedemikian rupa.

●●●

Di sebuah kapal pesiar mewah tengah diadakan sebuah pesta besar. Para pengusaha kaya raya, pejabat, dan selebriti papan atas menghadirinya. Semua tampak berbaur, mengobrol, membicarakan soal bisnis dan lainnya. Mereka tampak akrab tampa adanya kecanggungan sama sekali. Berbeda dengan Tasya yang sedari tadi hanya diam, dan selalu berada do sisi Jacob.

Tasya menggunakan gaun dress berwarna hitam yang terlihat begitu anggun dan cantik secara bersamaan ketika dikenakan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tasya berjalan di samping Jacob, membuat semua sorot mata tertuju padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tasya berjalan di samping Jacob, membuat semua sorot mata tertuju padanya. Dan ini merupakan pertama kalinya bagi Tasya menghadiri acara pesta sebesar ini.

Baru kali ini mereka melihat sosok Jacob di dampingi seorang wanita, tentu saja itu akan membuat orang berpikir macam-macam.

Tiba-tiba seorang pria tua datang menyambut Jacob dengan sangat ramaj, begitu pula dengan Jacob yang berbalik dengan menyikapinya dengan segan. Mereka saling berbincang menggunakan bahasa asing yang sama sekali tidak Tasya mengerti. Lalu tiba-tiba pria itu menyapa Tasya dengan mengulurkan tangannya pada Tasya. Dan Tasya langsung menyambutnya dengan baik di sertakan dengan senyuman, meskipun terbilang agak kaku.




















●●●

YOU ARE ALWAYS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang