๛TIGA PULUH LIMA

187 23 2
                                    

●●●

Begitu Jacob sekeluarga sampai di Mansion, Soule segera mengajak Tuan Aldebarack ke ruangan bermainnya, sementara Mark harus pergi les bersama Janoses.

Tasya yang menggendong tubuh kecil Bloemei, di letakkan di tempat tidur ukuran besar itu, membuka selimut yang membungkus Bloemei. Tasya tersenyum melihat tubuh putrinya yang setelah dua minggu itu terlihat lebih berisi.

"Putri antengnya Bubu, manis sekali eum?" Terlihat bayi itu terus menatap lekat wajah Bubunya.

Pintu kamar utama berderik, kala terbuka, alihan pandangan Tasya berpusat pada suara tersebut.
Jacob memasuki ruangan sembari melepaskan dasi juga jasnya.

"Kebetulan, aku ingin ke toilet sebentar, bisakah kamu menjaganya?" Jacob mengangguk, Tasya pun berlalu.

Jacob mendekati tubuh bayi kecil di atas tempat tidurnya, melipat kedua tangannya menatap si kecil.

Padangan keduanya saling beradu, seakan keduanya tengah melakukan persaingan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Padangan keduanya saling beradu, seakan keduanya tengah melakukan persaingan.

"Kau terlihat seperti buntelan." Ucap Jacob menatap Bloemei dengan mengejek.

Terlihat tangan kecil mungil itu mengepal membuat Jacob semakin tersenyum, tubuhnya condong.

"Kau ingin meninjuku?" Tantangnya.

Jacob semakin mendekatkan tubuhnya, dengan kedua lengannya yang bertumpu di kedua sisi Bloemei. Tangan besar itu menangkap kepalan tangan kecil itu kemudian ia arahkan kepalan itu ke pipinya, menempelkan kepala tangan kecil itu di pipinya.

"Kau sudah melakukannya, maka kau harus bertangungjawab." Ucap Jacob yang mengecup kening Bloemei.

Tasya yang kembali dari kamar mandi itu menghentikan langkahnya, tersenyum hangat melihat suaminya yang perlahan mulai menerima putri bungsunya.

Tangan lentik itu menyentuh pundak Jacob, membuat empunya menengok. Tasya tersenyum tangannya yang menyentuh punggung lebar Jacob itu tergerak mungusap.

"Dia anak yang baik, tentu akan bertangungjawab." Ucap Tasya meyakinkan suaminya. Jacob mengangguk kemudian beralih memeluk tubuh istrinya.

"Aku akan menebusnya," ucap Jacob.

"Janji tidak akan mengabaikan kalian berdua, aku akan lebih baik." Lanjut Jacob.

Tasya tersenyum, memejamkan matanya sembari mengangguk mengusap punggung Jacob.

Tuan Aldebarack yang ingin mengantar Soule yang sudah terlelap itu menghentikan langkahnya, berniat urung masuk untuk membaringkan tubuh Soule.

YOU ARE ALWAYS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang