๛LIMA PULUH TUJUH

104 17 2
                                    

●●●

Jacob yang selesai memandikan Bleomei, mendudukkan putrinya di peraduan.

"Daddy mandi dulu, Mei ingat jangan main keluar halaman." Bleomei menganggukkan kepalanya dengan patuh.

Melihat Bleomei sudah bermain dengan boneka barunya, Jacob dengan cepat berlalu.

Belum beberapa menit Bleomei di tinggal, balita itu sudah turun meninggalkan mainannya, sembari berlari cepat meninggalkan kamar utama.

"Nona Kecil!" seruan senang Mbak Laras kala melihat Bleomei yang berjalan ke area dapur.

Mbak Laras menyamakan tingginya dengan Bleomei memegang kedua tangan kecil itu.

"Mbak La sangat khawatir, sukurlah Nona Kecil baik-baik saja,"

Bleomei mengangguk, "Maaf Mbak La, Bleomei nda ijin dulu.."

Mbak Laras menggeleng. "Iya Nona, tapi janji jangan begitu lagi ya Nona kecil?"

"Eung! Hehe.." ucap Bleomei langsung berlari meninggalkan area dapur, niat awal yang ingin meminta susu seketika terlupakan karena janji yang di ucapkan Bleomei tidaklah benar-benar janji yang dapat ia tepati.

"Nona Kecil!"

Bleomei berlari ke pintu utama, sembari tertawa rambutnya yang masih setengah kering itu berterbangan, sembari berayun karena mengikuti tuannya.

Karena terlalu asik melarikan diri, Bleomei sampai tidak Berhati-hati. Tubuh kecil itu bertabrakan dengan kaki seseorang.

DUK!

Bleomei jatuh terduduk, mendongakkan wajahnya menatap korbannya. Seketika senyuman terpantri di wajah kecil itu.

"Hehe.. Bubu.."

Tasya yang awalnya terkejut itu langsung memasang wajah datarnya melihat tingkah nakal putrinya. Sementara Mark hanya tersenyum dan berlalu lebih dulu, ia ingin membersihkan diri sebelum mengistirahatkan sedikit tubuhnya.

"Kaka Malk! Tundu Bleomei!" seruan Bleomei yang ingin menyusul si sulung, namun tangan kecilnya segera di tangkap.

"Hehe.. Bubu cancip deh.. Dayi mana saja? Mei cayiin nda ketemu ketemu, Bubuna hehe.."

Tasya menaikkan kedua alisnya sembari tersenyum.
"Bleomei kenapa menghindari Bubu em?"

"Hehe, nda inday ko.. Cuma mau main sama Kaka Malk.."

"Ehe'em.. Yang beberapa jam yang lalu buat kesalahan gimana ya...?"

"Bubu! Maafin Bleomei, nda ladi sepeti itu, pomise," ucap Bleomei langsung mengacungkan jari kelingkingnya.

Begitu Tasya yang baru menggerakkan tangannya ingin menautkan, Bleomei sudah langsung berlari meninggalkan pintu utama.

"BLEOMEI!"

"Hihihi.." kikikan Bleomei mengabaikan panggilan Bubunya.

"Apa!? Ada apa?! Mei?" ucap panik Jacob yang berlari menggantung handuk kecil di pundaknya, rambutnya masih sangat basah.

YOU ARE ALWAYS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang